Tag Archives: Berita International

Awal Tahun 2025 Disambut Turnamen Free Fire: Siapa yang Akan Jadi Raja Squad?

Mengawali tahun 2025, Garena kembali menggebrak dunia esports melalui ajang spektakuler Clash Squad Free Fire Squad Showdown (FFSS) 2025. Turnamen ini menambah deretan kompetisi bergengsi di kalender esports Free Fire, menghadirkan kombinasi sempurna antara aksi kompetitif dan hiburan. Acara ini juga akan dimeriahkan dengan kembalinya sejumlah pemain legendaris yang siap membawa nostalgia dan aksi mendebarkan.

Susunan Tim Tangguh dan Kejutan Menarik

Pada edisi perdana ini, empat tim terbaik dari ajang FFWS SEA 2025 Spring dipastikan akan berlaga, yaitu RRQ Kazu, Bigetron Delta, Onic Olympus, dan EVOS Divine. Selain itu, tim MBR Epsilon terpilih melalui dukungan para penggemar di media sosial, berhasil mengungguli pesaing seperti Kagendra, Dewa United Apollo, Kraken Esports, dan Vesakha Esports.

Tak hanya itu, kejutan besar hadir dengan kembalinya para legenda dari EVOS Esports yang tergabung dalam tim bernama Old Legends. Tim ini beranggotakan para pemain ikonik, termasuk Regi Pratama (MR05), Saeful Muharrom (SAM13), Riki Wando (KENZOO), Muhammad Afaiq (STREET), dan Muhamad Farchan Ridha (MANAY).

Berikut daftar lengkap tim peserta FFSS 2025:

  • FFWS SEA Teams:
    • EVOS Divine
    • RRQ Kazu
    • Bigetron Delta
    • Onic Olympus
  • Tim Undangan:
    • Old Legends
    • MBR Epsilon

Format Turnamen yang Kompetitif

Turnamen ini akan berlangsung selama enam minggu, terbagi dalam dua fase utama. Babak pertama, Regular Season, akan dimulai pada 25 Januari hingga 23 Februari 2025, sementara babak Final dijadwalkan pada 2 Maret 2025. Seluruh pertandingan akan digelar secara offline di kantor Garena Indonesia.

Pada Regular Season, pertandingan menggunakan format Best of 3 (BO3) dengan sistem Double Round Robin, di mana semua tim akan bertemu dua kali. Dua tim terbaik akan melaju ke babak final dan bertanding dalam format Best of 7 (BO7).

Sistem Klasemen dan Peraturan Tambahan

Penentuan klasemen akan berdasarkan Match Point, di mana setiap kemenangan memberikan 1 poin. Jika ada kesamaan poin, klasemen ditentukan melalui Game Points, dengan rincian:

  • Menang 2-0: 3 poin
  • Menang 2-1: 2 poin
  • Kalah 1-2: 1 poin
  • Kalah 0-2: -3 poin

Jika masih imbang, jumlah total kill akan digunakan sebagai penentu peringkat.

Peraturan tambahan seperti Unique Active Skill, Home & Away Advantage, hingga Ban Active Characters semakin memanaskan persaingan.

Saksikan Langsung FFSS 2025

Penggemar dapat menyaksikan semua pertandingan secara langsung melalui kanal YouTube dan TikTok Free Fire Esports Indonesia setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 15.00 WIB. Jangan lewatkan aksi seru yang penuh kejutan ini!

Heboh Anak Andy Lau Datang ke Konser Ayahnya dengan Wajah Ditutup Masker Didampingi Ibunya

Jakarta – Kembalinya bintang Hong Kong Andy Lau ke panggung setelah enam tahun vakum mencuri perhatian publik. Namun, yang lebih menarik perhatian adalah kehadiran putrinya, Hanna, yang baru berusia 12 tahun. Hanna tampil mendampingi ibunya, Carol Chu, di bangku barisan depan Hong Kong Coliseum untuk memberikan dukungan kepada sang ayah yang tengah menggelar konser comebacknya.

Keberadaan keluarga kecil ini pun langsung menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Banyak netizen yang membagikan momen langka tersebut, mengungkapkan rasa kagum terhadap kemunculan Hanna yang seolah tumbuh lebih dewasa. Momen tersebut mengundang perhatian besar karena keluarga Andy Lau memang jarang tampil di depan publik.

Andy Lau, yang menikah dengan Carol Chu di Las Vegas pada 2008, selama ini dikenal menjaga kehidupan pribadinya dengan sangat tertutup. Pernikahan mereka baru diumumkan pada tahun berikutnya, mengakhiri spekulasi yang beredar. Putri mereka, Hanna, lahir pada 9 Mei 2012, dan meskipun keluarga ini jarang muncul di media, dukungan yang diberikan Carol dan Hanna pada konser tersebut menunjukkan betapa pentingnya keluarga bagi Andy Lau, yang kini berusia 63 tahun.

Wajah Hanna Jadi Perbincangan Netizen

Meskipun mengenakan masker, netizen dengan cepat memperhatikan bahwa Hanna mewarisi mata ayahnya. Penampilannya yang mengenakan sweatshirt putih, rok denim, dan rambut terurai terlihat semakin dewasa jika dibandingkan dengan penampilannya enam tahun lalu. Banyak yang mengatakan bahwa wajahnya merupakan perpaduan antara gen Andy Lau dan Carol Chu, yang semakin memperkuat perhatian publik terhadap putri selebriti ini.

Privasi Keluarga yang Dijaga Ketat

Sejak pernikahannya dengan Carol Chu, Andy Lau sangat menjaga privasi keluarganya dari sorotan media. Banyak pihak yang menilai bahwa keluarga selebriti seharusnya diberi ruang untuk hidup normal, jauh dari tekanan media dan publik. Pandangan ini pun sejalan dengan sikap Andy Lau yang lebih memilih untuk menjaga jarak antara kehidupan pribadi dan profesionalnya.

Bagi banyak orang, kehidupan pribadi Andy Lau dan keluarganya selalu menjadi misteri, meskipun banyak spekulasi yang beredar. Meskipun demikian, Andy Lau terus memilih untuk melindungi keluarganya dari sorotan yang dapat mengganggu ketenangan hidup mereka.

Profil Singkat Andy Lau

Andy Lau, lahir pada 27 September 1961, adalah salah satu ikon terbesar di dunia hiburan Asia. Sebagai aktor, penyanyi, dan produser, Andy telah membintangi lebih dari 160 film dan merilis puluhan album. Dianggap sebagai salah satu “Heavenly Kings” di industri hiburan Hong Kong, ia dikenal tidak hanya karena bakatnya tetapi juga dedikasinya kepada penggemar dan kontribusinya dalam kegiatan sosial.

Dengan karier yang terus bersinar dan dukungan dari keluarganya yang selalu setia, Andy Lau tetap menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di dunia hiburan Asia.

Turki Mendesak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS Di  Negara Suriah

Pemerintah Turki mengeluarkan pernyataan resmi yang mendesak Prancis untuk memulangkan warganya yang terlibat dalam kelompok teroris ISIS di Suriah. Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran Turki akan potensi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh mantan anggota ISIS yang berada di wilayah tersebut.

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki menyebutkan bahwa Prancis memiliki kebijakan untuk tidak memulangkan tahanan ISIS ke negara asal mereka. Namun, Turki menegaskan bahwa keberadaan para mantan anggota ISIS tersebut dapat membahayakan keamanan nasional, terutama mengingat situasi politik dan sosial yang tidak stabil di Suriah. Ini menunjukkan bahwa Turki merasa terancam oleh potensi kembalinya ekstremisme yang dapat mempengaruhi keamanan domestik.

Saat ini, banyak anggota ISIS yang ditangkap dan ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah. Mereka berasal dari berbagai negara, termasuk Prancis, dan saat ini berada dalam kondisi yang tidak menentu. Turki berpendapat bahwa negara-negara asal para tahanan memiliki tanggung jawab untuk mengambil kembali warga mereka dan memastikan bahwa mereka tidak kembali ke jalur ekstremisme. Ini mencerminkan tantangan global dalam menangani dampak dari konflik di Suriah.

Pemerintah Prancis sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka tidak akan memulangkan tahanan ISIS secara otomatis, dan setiap kasus akan dievaluasi berdasarkan risiko keamanan. Namun, desakan dari Turki menambah tekanan pada pemerintah Prancis untuk mengambil tindakan lebih lanjut terkait warganya yang terlibat dengan kelompok teroris. Ini menunjukkan bahwa hubungan internasional dapat dipengaruhi oleh isu-isu keamanan yang kompleks.

Desakan ini juga berpotensi mempengaruhi hubungan diplomatik antara Turki dan Prancis, serta negara-negara Eropa lainnya. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah ini dapat menyebabkan ketegangan lebih lanjut dalam kerjasama internasional dalam memerangi terorisme. Ini mencerminkan betapa pentingnya kolaborasi antarnegara dalam menghadapi ancaman global.

Dengan meningkatnya desakan dari Turki kepada Prancis untuk memulangkan warganya yang terlibat ISIS, semua pihak kini diajak untuk merenungkan kembali bagaimana negara-negara dapat bekerja sama dalam menangani masalah terorisme. Keberhasilan dalam menangani isu ini akan sangat bergantung pada kemampuan negara-negara untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif demi menjaga keamanan global. Ini menjadi momen penting bagi komunitas internasional untuk bersatu dalam menghadapi tantangan ekstremisme yang terus berkembang.

Houthi Klaim Hantam Kapal Induk Nuklir AS di Laut Merah dengan Rudal dan Drone

SANAA – Kelompok milisi Houthi Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan terhadap kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat, USS Harry Truman, di wilayah Laut Merah. Serangan tersebut, yang dilakukan pada hari Senin, disebut menggunakan rudal jelajah dan pesawat tanpa awak. Selain itu, kelompok ini juga mengklaim telah menyerang sejumlah wilayah di Israel bagian tengah dan selatan.

“Tim kami melaksanakan operasi khusus yang menargetkan kapal induk milik Amerika Serikat, USS Harry Truman, dengan meluncurkan dua rudal jelajah serta mengerahkan empat drone di area utara Laut Merah. Serangan ini dilakukan saat pihak Amerika bersiap untuk meluncurkan serangan udara besar terhadap negara kami,” ujar juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataan resminya yang dikutip oleh Anadolu pada Selasa (7/1/2025).

Yahya Saree menjelaskan bahwa operasi ini berhasil menggagalkan rencana serangan udara yang dirancang Amerika terhadap Yaman. Sebelumnya, pada 31 Desember 2024, Houthi juga mengklaim telah menargetkan kapal induk USS Harry Truman menggunakan drone dan rudal jelajah. Saat itu, mereka menuduh kapal tersebut sedang mempersiapkan serangan militer di wilayah Yaman.

Selain serangan terhadap kapal induk Amerika, Saree menyebutkan bahwa pasukan Houthi juga melancarkan serangan tambahan ke lokasi-lokasi strategis di Israel. “Kami melakukan serangan pertama pada siang hari, menargetkan fasilitas militer yang terletak di Jaffa, wilayah yang berada di bawah pendudukan, dengan memanfaatkan dua pesawat nirawak. Selanjutnya, kami menyerang fasilitas penting di Ashkelon yang diduduki dengan sebuah drone,” ungkap Saree.

Ia juga menambahkan bahwa serangan ketiga diarahkan ke lokasi militer lain di Jaffa dengan menggunakan pesawat nirawak. Saree menegaskan bahwa seluruh operasi yang dilancarkan oleh pasukan Houthi telah mencapai target yang direncanakan dan menunjukkan efektivitas pasukan mereka dalam menghadapi musuh.

Serangkaian klaim ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut, terutama di tengah konflik yang melibatkan Yaman, Amerika Serikat, dan Israel. Sementara itu, pihak Amerika dan Israel belum memberikan konfirmasi resmi terkait klaim serangan tersebut. Meski demikian, situasi ini menyoroti eskalasi konflik yang semakin kompleks di wilayah Timur Tengah.

Gempa Hebat Guncang Tibet, Korban Tewas Meningkat Jadi 53, Dampaknya Terasa di 3 Negara

BEIJING – Pada hari Selasa, 7 Januari 2025, gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang wilayah Tibet, China. Awalnya, jumlah korban tewas tercatat sembilan orang, namun jumlah tersebut terus meningkat menjadi 53 orang. Banyak bangunan di daerah tersebut yang roboh akibat getaran gempa. Gempa ini tidak hanya terasa di Tibet, tetapi juga di negara-negara tetangga seperti Nepal, Bhutan, dan India. Berdasarkan data dari Pusat Jaringan Gempa Bumi China (CENC), gempa terjadi sekitar pukul 09.05 pagi waktu setempat dengan episentrum di Tingri, sebuah daerah pedesaan yang juga dikenal sebagai pintu gerbang utara menuju Gunung Everest. Versi Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa ini dengan magnitudo 7,1. Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa 53 orang telah tewas dan 62 orang lainnya terluka di wilayah Tibet.

Bagian barat daya China, Nepal, dan India utara memang merupakan wilayah yang sering dilanda gempa bumi, yang disebabkan oleh tabrakan lempeng tektonik India dan Eurasia. Sebuah gempa dengan magnitudo 7,8 pernah melanda dekat Kathmandu pada tahun 2015, yang menewaskan hampir 9.000 orang dan melukai ribuan lainnya. Gempa tersebut tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan di Nepal, dengan 18 korban ditemukan di base camp Gunung Everest akibat longsoran salju. Pusat gempa kali ini terletak sekitar 80 km dari Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia yang menjadi tujuan populer bagi pendaki dan penjelajah alam. Musim dingin di Nepal bukanlah waktu yang ideal bagi pendaki, dengan seorang pendaki asal Jerman menjadi satu-satunya yang memiliki izin untuk mendaki Everest. Dia telah meninggalkan base camp setelah gagal mencapai puncak, menurut keterangan dari Lilathar Awasthi, seorang pejabat Departemen Pariwisata Nepal.

Otoritas Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional Nepal (NDRRMA) melaporkan bahwa gempa tersebut terasa di tujuh distrik perbukitan yang berbatasan langsung dengan Tibet. Meskipun belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan di Nepal, NDRRMA mengerahkan tim untuk mencari informasi lebih lanjut. Banyak desa di daerah perbatasan Nepal yang sulit dijangkau, dengan akses hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Dampak gempa terasa kuat di seluruh wilayah Shigatse di Tibet, yang dihuni oleh sekitar 800.000 orang. Shigatse adalah kota yang dikelola oleh Panchen Lama, salah satu tokoh agama Buddha Tibet. Presiden China, Xi Jinping, meminta agar upaya pencarian dan penyelamatan dilakukan dengan maksimal untuk mengurangi jumlah korban, serta memastikan pengungsi dapat dipindahkan dengan aman selama musim dingin.

Di desa-desa di Tingri, yang terletak dekat episentrum, guncangan yang kuat terjadi disertai dengan gempa susulan yang intensitasnya mencapai 4,4 magnitudo. Video yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan parah, dengan toko-toko yang hancur dan puing-puing berserakan di jalanan kota Lhatse. Melalui citra satelit dan analisis visual, dapat dipastikan bahwa lokasi tersebut benar-benar terkena dampak langsung dari gempa. Tiga kota dan 27 desa yang terletak dalam radius 20 km dari pusat gempa memiliki total populasi sekitar 6.900 orang, menurut laporan Xinhua. Pejabat setempat kini bekerja sama dengan kota-kota terdekat untuk menilai dampak lebih lanjut dan mendata jumlah korban.

Getaran gempa juga dirasakan jauh dari pusat kejadian. Di ibu kota Nepal, Kathmandu, yang terletak sekitar 400 km dari pusat gempa, warga berlarian meninggalkan rumah mereka karena khawatir akan adanya gempa susulan. Selain itu, gempa juga mengguncang ibu kota Bhutan, Thimphu, serta wilayah Bihar di India utara yang berbatasan dengan Nepal. Meskipun demikian, hingga kini belum ada laporan tentang kerusakan besar atau kehilangan harta benda di India.

Pesawat Jeju Air Terpaksa Putar Balik Setelah Lepas Landas karena Masalah Teknis

Pada Senin pagi, sebuah insiden yang melibatkan pesawat Jeju Air yang terbang di langit Korea Selatan menarik perhatian publik. Penerbangan Jeju Air 7C101, yang berangkat dari Bandara Internasional Gimpo menuju Jeju, terpaksa kembali ke bandara asal setelah terdeteksi adanya masalah pada roda pendaratan. Keputusan ini diambil setelah pihak maskapai memberikan konfirmasi bahwa masalah teknis tersebut berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

Pesawat yang lepas landas pukul 06.37 waktu setempat ini membawa 161 penumpang, yang segera diberitahu mengenai kerusakan mekanis pada roda pendaratan setelah beberapa waktu di udara. Tak lama kemudian, pada pukul 07.25, pihak maskapai memutuskan untuk memutar balik pesawat menuju Bandara Gimpo demi melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah mendarat dengan selamat, para penumpang dipindahkan ke pesawat pengganti yang juga menggunakan model yang sama, yaitu Boeing B737-800, dan berangkat kembali ke Jeju pada pukul 08.30.

Namun, tidak semua penumpang merasa nyaman dengan situasi tersebut. Sebanyak 21 penumpang memilih untuk membatalkan penerbangan dan tidak melanjutkan perjalanan karena kekhawatiran terhadap keselamatan mereka. Keputusan ini diambil setelah insiden sebelumnya yang mengkhawatirkan, di mana pesawat serupa terlibat dalam kecelakaan fatal sehari sebelumnya.

Dalam konferensi pers, Song Kyung-hoon, Kepala Kantor Dukungan Manajemen Jeju Air, menjelaskan bahwa kapten penerbangan tersebut segera menghubungi pusat kontrol setelah mendeteksi sinyal yang menunjukkan adanya masalah pada roda pendaratan. Meskipun kemudian roda pendaratan dinyatakan berfungsi normal setelah dilakukan pengecekan tambahan, kapten tetap memutuskan untuk kembali ke bandara demi memastikan keselamatan penerbangan.

Roda pendaratan, sebagai salah satu komponen penting dalam keselamatan penerbangan, berperan vital dalam memastikan pesawat dapat lepas landas dan mendarat dengan aman. Kerusakan pada roda pendaratan bisa berisiko besar, terutama jika terjadi dalam situasi darurat.

Keprihatinan terhadap masalah ini semakin meningkat setelah kecelakaan pesawat Jeju Air pada hari Minggu (29/12) yang menewaskan 179 orang di Kabupaten Muan, Korea Selatan. Penyebab utama kecelakaan tersebut diperkirakan terkait dengan kegagalan fungsi pada ketiga roda pendaratan pesawat tersebut.

Perlu dicatat bahwa pesawat yang terlibat dalam insiden Senin adalah tipe yang sama dengan pesawat yang terlibat dalam kecelakaan fatal tersebut. Jeju Air sendiri mengoperasikan 39 unit Boeing B737-800 dari total 41 pesawat yang ada dalam armadanya. Meski demikian, kejadian ini memicu kekhawatiran lebih lanjut mengenai keselamatan penerbangan, khususnya terkait dengan masalah yang mungkin terjadi pada model pesawat tersebut.

Kesaksian Korban Selamat: Momen Mengerikan Sebelum Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

Korban selamat dari kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan memberikan kesaksian tentang detik-detik mengerikan sebelum insiden tragis tersebut terjadi. Mereka menggambarkan situasi kacau di dalam pesawat yang diwarnai oleh suara ledakan keras.

Ledakan Sebelum Pesawat Jatuh

Tiga korban selamat, termasuk dua penumpang dan satu awak kabin, mengungkapkan bahwa mereka mendengar ledakan sebelum pesawat jatuh. Salah satu penumpang, Subhonkul Rakhimo, mengatakan suara ledakan terdengar sangat keras.

“Setelah ledakan itu, saya merasa pesawat akan hancur,” ujar Rakhimo kepada Reuters pada Jumat (27/12/2024). Dia mengaku segera membaca doa dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

Kesaksian serupa juga diungkapkan oleh penumpang lainnya, Vafa Shabanova, yang menyebut bahwa ia mendengar dua ledakan keras. “Saya sangat ketakutan. Pramugari meminta saya untuk pindah ke bagian belakang pesawat setelah ledakan itu,” ungkapnya.

Selain itu, kedua penumpang melaporkan bahwa kadar oksigen di dalam kabin mulai terganggu setelah suara ledakan terdengar.

Pramugari: Ledakan Berasal dari Sayap

Zulfugar Asadov, pramugari yang selamat, menjelaskan bahwa pesawat tidak dapat mendarat di Grozny, Rusia, karena kondisi kabut tebal. Akibatnya, pilot memutuskan untuk terus berputar di udara hingga akhirnya terdengar suara ledakan.

“Saya mendengar suara ledakan pertama dari arah sayap kiri, disusul oleh dua ledakan lainnya. Total ada tiga ledakan,” kata Asadov.

Penyelidikan Awal: Dugaan Gangguan Eksternal

Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines mengalami gangguan eksternal yang signifikan. Menurut keterangan Menteri Perhubungan Azerbaijan, Rashad Nabiyev, dugaan awal mengarah pada adanya kerusakan akibat serangan dari luar.

“Berdasarkan analisis para ahli dan kesaksian korban selamat, kami meyakini ada gangguan eksternal sebelum kecelakaan terjadi,” kata Nabiyev dalam konferensi pers, Jumat waktu setempat (27/12/2024).

Dia juga menambahkan bahwa hasil awal menunjukkan tiga ledakan sebelum pesawat kehilangan kendali. “Kami masih menyelidiki jenis senjata yang mungkin menyebabkan gangguan ini,” imbuhnya.

Dugaan Serangan Sistem Pertahanan Udara

Spekulasi tentang penyebab kecelakaan semakin mengarah pada kemungkinan pesawat terkena sistem pertahanan udara Rusia. Dugaan ini diperkuat oleh analisis fisik pesawat dan laporan saksi mata yang mengindikasikan adanya ledakan yang tidak biasa.

Meski demikian, pihak maskapai dan otoritas terkait belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab pasti kecelakaan tersebut. Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan fakta di balik tragedi ini.

Serangan Israel Terus Menghantam Gaza: RS Indonesia Dikepung, Staf dan Pasien Terpaksa Mengungsi

Pada Selasa (24/12/2024), pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Jabalia timur, Gaza, menurut keterangan saksi mata. Serangan terhadap fasilitas medis ini merupakan bagian dari gempuran yang terus dilakukan di wilayah Gaza utara. Pihak militer Israel memerintahkan agar staf medis, pasien, dan warga sipil yang berlindung di rumah sakit tersebut segera meninggalkan tempat itu dan bergerak menuju Kota Gaza.

Selain itu, serangan artileri Israel juga menghantam Rumah Sakit Al Awda di Tel Al Zaatar, Jabalia, yang mengakibatkan beberapa kebakaran di area sekitar, menurut informasi dari saksi mata yang dilaporkan Anadolu. Rumah sakit itu sebelumnya sudah memperingatkan tentang risiko besar akibat serangan udara Israel yang semakin gencar di sekitarnya.

Sementara itu, serangan Israel juga meluas ke rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Beit Lahia, Gaza utara. Israel telah melancarkan serangan darat besar-besaran di Gaza utara sejak awal Oktober 2024, yang mereka klaim bertujuan untuk menghalangi Hamas mengumpulkan kekuatan. Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menguasai wilayah tersebut dan menggusur penduduknya.

Kondisi semakin sulit di Gaza karena terbatasnya bantuan kemanusiaan yang masuk, baik itu makanan, obat-obatan, maupun bahan bakar. Warga Gaza yang masih bertahan kini menghadapi ancaman kelaparan yang semakin besar. Sejak serangan besar-besaran dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 45.300 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat gempuran Israel.

Tindakan Israel juga tengah diselidiki oleh berbagai badan internasional. Pada bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, dengan tuduhan melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional terkait kebijakan perang mereka di wilayah tersebut.

Pemimpin Suriah Janji Hormati Kedaulatan Lebanon, Tak Akan Campur Tangan

Suriah di bawah kepemimpinan baru Ahmed Al Sharaa berjanji untuk menghormati kedaulatan Lebanon dan menghindari campur tangan negatif di negara tetangga tersebut. Janji ini disampaikan oleh Sharaa kepada para pemimpin Druze Lebanon dalam pertemuan yang berlangsung pada Minggu (22/12/2024). Ia menegaskan bahwa Suriah akan menjaga jarak dari urusan internal Lebanon dan menghormati sepenuhnya integritas dan stabilitas negara tersebut.

Dikutip dari AFP, Sharaa mengatakan, “Suriah menghormati kedaulatan Lebanon, kesatuan wilayahnya, independensi keputusannya, dan stabilitas keamanannya.” Pernyataan ini datang setelah berbulan-bulan ketegangan di wilayah tersebut, di mana Suriah sering kali dikaitkan dengan intervensi yang merusak stabilitas Lebanon. Dalam pertemuan itu, Walid Jumblatt, tokoh Druze yang juga seorang kritikus lama dari rezim Bashar al-Assad, bertemu dengan Sharaa. Jumblatt adalah pemimpin Lebanon pertama yang berkunjung ke Damaskus setelah serangan besar yang dilancarkan oleh kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) dan sekutu pemberontaknya pada Desember 2024, yang mengarah pada upaya merebut Damaskus.

Sharaa mengakui bahwa selama bertahun-tahun, Suriah telah menimbulkan ketakutan dan kecemasan di Lebanon, terutama terkait dengan pengaruh militer dan politik yang kuat di negara tersebut. Sejak Suriah mengirimkan pasukannya ke Lebanon pada tahun 1976 untuk ikut mengakhiri perang saudara, pasukan Suriah telah menjadi kekuatan dominan di Lebanon, mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan sosial dan politik di negara tersebut. Pasukan Suriah hanya meninggalkan Lebanon pada tahun 2005, setelah tekanan internasional yang meningkat, terutama setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafic Hariri, yang diduga terkait dengan Suriah dan sekutunya, Hizbullah.

Walid Jumblatt sendiri memiliki sejarah panjang dengan rezim Assad, termasuk tuduhan bahwa Suriah terlibat dalam pembunuhan ayahnya pada tahun 1977. Meskipun demikian, Jumblatt tampaknya membuka pintu untuk dialog dengan Suriah di bawah kepemimpinan Sharaa. Sharaa juga mencatat bahwa Suriah akan bersikap netral terhadap semua pihak di Lebanon, dengan tidak membedakan satu kelompok pun.

Dalam konteks ini, meskipun hubungan antara Suriah dan Lebanon selalu rumit dan penuh ketegangan, janji Suriah untuk menghormati kedaulatan Lebanon menunjukkan langkah baru dalam hubungan bilateral yang sebelumnya terwarnai intervensi militer dan politik yang signifikan. Sebagian kalangan di Lebanon menyambut baik perubahan ini, berharap dapat mendorong stabilitas lebih lanjut di negara yang selama bertahun-tahun dilanda ketegangan politik dan sektarian.

Serangan Israel Targetkan Hamas di Gaza, 30 Warga Palestina Tewas

Konflik berkepanjangan di Gaza kembali memakan korban jiwa. Pada Kamis (19/12/2024), serangan udara Israel menewaskan lebih dari 30 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, berdasarkan laporan dari Badan Pertahanan Sipil Gaza. Meski telah berlangsung selama lebih dari 14 bulan, kekerasan di kawasan ini terus meningkat, meski ada upaya internasional untuk menciptakan gencatan senjata.

Dua Sekolah Jadi Target, Puluhan Korban Berjatuhan
Dua sekolah di kawasan Al-Daraj, timur Kota Gaza, menjadi sasaran serangan. Dilaporkan, setidaknya 13 orang tewas dalam insiden ini, termasuk anak-anak dan wanita. Mahmud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, mengungkapkan bahwa serangan tersebut terjadi di sekolah Shabaan al-Rayes dan Al-Karama, tempat ratusan warga mengungsi akibat konflik yang sedang berlangsung.

“Pendudukan menargetkan tempat penampungan yang menampung orang-orang terlantar. Setidaknya 13 orang kehilangan nyawa, sementara lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka,” jelas Bassal dalam pernyataannya.

Pernyataan Israel: Menargetkan Hamas
Militer Israel mengklaim serangan tersebut merupakan operasi yang diarahkan kepada kelompok bersenjata Hamas yang menggunakan fasilitas publik, termasuk kompleks sekolah, untuk merencanakan dan meluncurkan serangan. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut bahwa serangan ini dilakukan untuk melindungi keamanan Israel.

“Hamas memanfaatkan tempat ini untuk melaksanakan operasi teror dan menyerang pasukan kami. Serangan ini menargetkan elemen-elemen teroris yang mengancam keamanan wilayah Israel,” ungkap juru bicara militer Israel.

Serangan Lain di Kamp Pengungsi dan Rumah Warga
Tidak hanya di Al-Daraj, serangan udara lain dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Al-Shati, yang berada di barat Kota Gaza. Sebanyak 13 warga Palestina yang sedang mengambil air menjadi korban. Dalam insiden lain di lingkungan yang sama, empat orang tewas ketika sebuah rumah terkena ledakan dari serangan udara. Hingga saat ini, Israel belum memberikan komentar terkait insiden-insiden tersebut.

Upaya Mediasi untuk Gencatan Senjata
Di tengah meningkatnya kekerasan, berbagai negara dan organisasi internasional terus berupaya memediasi gencatan senjata. Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar memainkan peran penting dalam negosiasi untuk menghentikan konflik serta membebaskan sandera yang masih berada di bawah kendali Hamas.

Pejabat Amerika Serikat menunjukkan optimisme, meski berhati-hati, terhadap peluang tercapainya gencatan senjata yang diharapkan dapat mengakhiri penderitaan di kawasan tersebut.