Tag Archives: Konflik

Damaskus Diserang! Israel Lancarkan Serangan, 1 Orang Meninggal

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Suriah, Damaskus, pada Kamis (13/3/2025). Menteri Pertahanan Israel, Katz, mengonfirmasi bahwa target utama serangan tersebut adalah pusat komando kelompok Jihad Islam Palestina.

Serangan Udara di Damaskus, Satu Orang Tewas

Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa serangan tersebut mengenai sebuah gedung yang diduga digunakan oleh Jihad Islam Palestina. Akibatnya, satu orang dilaporkan tewas, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa serangan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi Israel akan terus dilakukan, tidak hanya di Gaza tetapi juga di seluruh wilayah Suriah.

“Kami tidak akan memberikan kekebalan kepada siapa pun yang menyerang kami,” ujar Netanyahu.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Katz, menambahkan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Suriah menjadi ancaman bagi keamanan nasional Israel.

Gedung Komando Jihad Islam Palestina Jadi Sasaran

Sebuah sumber dari Jihad Islam Palestina mengklaim bahwa gedung yang dihantam oleh jet tempur Israel merupakan fasilitas milik kelompok mereka. Serangan ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa, meskipun jumlah pastinya belum dikonfirmasi secara resmi.

Selain itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa tiga warga sipil turut menjadi korban dalam serangan tersebut, termasuk seorang wanita yang mengalami luka kritis.

Ketegangan yang Semakin Meningkat

Serangan udara ini terjadi di tengah konflik yang masih berkecamuk di Jalur Gaza, di mana Jihad Islam Palestina berperang bersama Hamas melawan Israel.

Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanannya, baik di Gaza maupun di wilayah lain, termasuk Suriah.

Situasi di Timur Tengah terus menjadi sorotan dunia, dengan konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Banyak pihak internasional mengkhawatirkan eskalasi lebih lanjut yang dapat memperburuk stabilitas di kawasan tersebut.

Houthi Klaim Hantam Kapal Induk Nuklir AS di Laut Merah dengan Rudal dan Drone

SANAA – Kelompok milisi Houthi Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan terhadap kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat, USS Harry Truman, di wilayah Laut Merah. Serangan tersebut, yang dilakukan pada hari Senin, disebut menggunakan rudal jelajah dan pesawat tanpa awak. Selain itu, kelompok ini juga mengklaim telah menyerang sejumlah wilayah di Israel bagian tengah dan selatan.

“Tim kami melaksanakan operasi khusus yang menargetkan kapal induk milik Amerika Serikat, USS Harry Truman, dengan meluncurkan dua rudal jelajah serta mengerahkan empat drone di area utara Laut Merah. Serangan ini dilakukan saat pihak Amerika bersiap untuk meluncurkan serangan udara besar terhadap negara kami,” ujar juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataan resminya yang dikutip oleh Anadolu pada Selasa (7/1/2025).

Yahya Saree menjelaskan bahwa operasi ini berhasil menggagalkan rencana serangan udara yang dirancang Amerika terhadap Yaman. Sebelumnya, pada 31 Desember 2024, Houthi juga mengklaim telah menargetkan kapal induk USS Harry Truman menggunakan drone dan rudal jelajah. Saat itu, mereka menuduh kapal tersebut sedang mempersiapkan serangan militer di wilayah Yaman.

Selain serangan terhadap kapal induk Amerika, Saree menyebutkan bahwa pasukan Houthi juga melancarkan serangan tambahan ke lokasi-lokasi strategis di Israel. “Kami melakukan serangan pertama pada siang hari, menargetkan fasilitas militer yang terletak di Jaffa, wilayah yang berada di bawah pendudukan, dengan memanfaatkan dua pesawat nirawak. Selanjutnya, kami menyerang fasilitas penting di Ashkelon yang diduduki dengan sebuah drone,” ungkap Saree.

Ia juga menambahkan bahwa serangan ketiga diarahkan ke lokasi militer lain di Jaffa dengan menggunakan pesawat nirawak. Saree menegaskan bahwa seluruh operasi yang dilancarkan oleh pasukan Houthi telah mencapai target yang direncanakan dan menunjukkan efektivitas pasukan mereka dalam menghadapi musuh.

Serangkaian klaim ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut, terutama di tengah konflik yang melibatkan Yaman, Amerika Serikat, dan Israel. Sementara itu, pihak Amerika dan Israel belum memberikan konfirmasi resmi terkait klaim serangan tersebut. Meski demikian, situasi ini menyoroti eskalasi konflik yang semakin kompleks di wilayah Timur Tengah.

Serangan Israel Terus Menghantam Gaza: RS Indonesia Dikepung, Staf dan Pasien Terpaksa Mengungsi

Pada Selasa (24/12/2024), pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Jabalia timur, Gaza, menurut keterangan saksi mata. Serangan terhadap fasilitas medis ini merupakan bagian dari gempuran yang terus dilakukan di wilayah Gaza utara. Pihak militer Israel memerintahkan agar staf medis, pasien, dan warga sipil yang berlindung di rumah sakit tersebut segera meninggalkan tempat itu dan bergerak menuju Kota Gaza.

Selain itu, serangan artileri Israel juga menghantam Rumah Sakit Al Awda di Tel Al Zaatar, Jabalia, yang mengakibatkan beberapa kebakaran di area sekitar, menurut informasi dari saksi mata yang dilaporkan Anadolu. Rumah sakit itu sebelumnya sudah memperingatkan tentang risiko besar akibat serangan udara Israel yang semakin gencar di sekitarnya.

Sementara itu, serangan Israel juga meluas ke rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Beit Lahia, Gaza utara. Israel telah melancarkan serangan darat besar-besaran di Gaza utara sejak awal Oktober 2024, yang mereka klaim bertujuan untuk menghalangi Hamas mengumpulkan kekuatan. Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menguasai wilayah tersebut dan menggusur penduduknya.

Kondisi semakin sulit di Gaza karena terbatasnya bantuan kemanusiaan yang masuk, baik itu makanan, obat-obatan, maupun bahan bakar. Warga Gaza yang masih bertahan kini menghadapi ancaman kelaparan yang semakin besar. Sejak serangan besar-besaran dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 45.300 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat gempuran Israel.

Tindakan Israel juga tengah diselidiki oleh berbagai badan internasional. Pada bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, dengan tuduhan melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional terkait kebijakan perang mereka di wilayah tersebut.

Pemimpin Suriah Janji Hormati Kedaulatan Lebanon, Tak Akan Campur Tangan

Suriah di bawah kepemimpinan baru Ahmed Al Sharaa berjanji untuk menghormati kedaulatan Lebanon dan menghindari campur tangan negatif di negara tetangga tersebut. Janji ini disampaikan oleh Sharaa kepada para pemimpin Druze Lebanon dalam pertemuan yang berlangsung pada Minggu (22/12/2024). Ia menegaskan bahwa Suriah akan menjaga jarak dari urusan internal Lebanon dan menghormati sepenuhnya integritas dan stabilitas negara tersebut.

Dikutip dari AFP, Sharaa mengatakan, “Suriah menghormati kedaulatan Lebanon, kesatuan wilayahnya, independensi keputusannya, dan stabilitas keamanannya.” Pernyataan ini datang setelah berbulan-bulan ketegangan di wilayah tersebut, di mana Suriah sering kali dikaitkan dengan intervensi yang merusak stabilitas Lebanon. Dalam pertemuan itu, Walid Jumblatt, tokoh Druze yang juga seorang kritikus lama dari rezim Bashar al-Assad, bertemu dengan Sharaa. Jumblatt adalah pemimpin Lebanon pertama yang berkunjung ke Damaskus setelah serangan besar yang dilancarkan oleh kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) dan sekutu pemberontaknya pada Desember 2024, yang mengarah pada upaya merebut Damaskus.

Sharaa mengakui bahwa selama bertahun-tahun, Suriah telah menimbulkan ketakutan dan kecemasan di Lebanon, terutama terkait dengan pengaruh militer dan politik yang kuat di negara tersebut. Sejak Suriah mengirimkan pasukannya ke Lebanon pada tahun 1976 untuk ikut mengakhiri perang saudara, pasukan Suriah telah menjadi kekuatan dominan di Lebanon, mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan sosial dan politik di negara tersebut. Pasukan Suriah hanya meninggalkan Lebanon pada tahun 2005, setelah tekanan internasional yang meningkat, terutama setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafic Hariri, yang diduga terkait dengan Suriah dan sekutunya, Hizbullah.

Walid Jumblatt sendiri memiliki sejarah panjang dengan rezim Assad, termasuk tuduhan bahwa Suriah terlibat dalam pembunuhan ayahnya pada tahun 1977. Meskipun demikian, Jumblatt tampaknya membuka pintu untuk dialog dengan Suriah di bawah kepemimpinan Sharaa. Sharaa juga mencatat bahwa Suriah akan bersikap netral terhadap semua pihak di Lebanon, dengan tidak membedakan satu kelompok pun.

Dalam konteks ini, meskipun hubungan antara Suriah dan Lebanon selalu rumit dan penuh ketegangan, janji Suriah untuk menghormati kedaulatan Lebanon menunjukkan langkah baru dalam hubungan bilateral yang sebelumnya terwarnai intervensi militer dan politik yang signifikan. Sebagian kalangan di Lebanon menyambut baik perubahan ini, berharap dapat mendorong stabilitas lebih lanjut di negara yang selama bertahun-tahun dilanda ketegangan politik dan sektarian.

Ukraina Menggunakan Drone Serang Kota Rusia Berjarak 1.000 Km Dari Perbatasan

Serangan ini menunjukkan kemampuan Ukraina untuk menggunakan drone jarak jauh yang semakin canggih. Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina terus memperbarui armada drone mereka, yang kini mampu menembus sistem pertahanan udara Rusia yang dianggap cukup kuat. Serangan ke kota Rusia ini dianggap sebagai bentuk respons atas serangan udara dan serangan militer lainnya yang dilancarkan oleh Rusia terhadap wilayah Ukraina.

Kota yang diserang terletak jauh di dalam wilayah Rusia, yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam kemampuan serangan jarak jauh Ukraina. Serangan ini memicu kerusakan pada sejumlah infrastruktur dan bangunan di kota tersebut, meskipun sejauh ini belum ada laporan pasti mengenai jumlah korban jiwa. Namun, serangan tersebut telah menambah ketegangan yang sudah memanas antara kedua negara.

Pemerintah Rusia segera merespons serangan ini dengan mengecam penggunaan drone oleh Ukraina. Rusia menyatakan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan wilayahnya dan memperingatkan adanya dampak serius jika serangan-serangan semacam ini terus berlanjut. Rusia juga meningkatkan pengawasan di wilayah-wilayah yang rentan terhadap serangan udara untuk mengantisipasi serangan lebih lanjut.

Penggunaan drone sebagai alat serangan jarak jauh menandai perubahan besar dalam taktik militer Ukraina. Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina telah mengembangkan berbagai jenis drone dengan kemampuan tempur yang semakin canggih. Drone ini memiliki kapasitas untuk membawa bahan peledak dan menyerang sasaran-sasaran penting, seperti infrastruktur dan fasilitas militer, dengan tingkat presisi yang tinggi.

Serangan ini menambah kompleksitas dan ketegangan dalam konflik yang telah berlangsung lama antara Ukraina dan Rusia. Teknologi drone kini menjadi salah satu senjata utama yang digunakan kedua belah pihak dalam menghadapi dan melawan musuh. Peningkatan kemampuan drone Ukraina menunjukkan bahwa mereka terus berupaya memperkuat pertahanan dan menyerang wilayah strategis dalam konflik ini, yang diperkirakan akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Pelapor Bongkar Dugaan Penganiayaan oleh Chandrika Chika, Polisi Langsung Turun Tangan

Jakarta – Selebgram terkenal, Chandrika Chika, kini tengah menghadapi dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang perempuan berinisial YB. Insiden yang terjadi pada Kamis, 19 Desember 2024, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, kini sedang diselidiki oleh kepolisian setempat. YB melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan pada hari yang sama, dan pada Jumat (20/12/2024), ia memberikan keterangan lebih lanjut melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Selama pemeriksaan yang berlangsung sekitar 3,5 jam, YB didampingi oleh kuasa hukumnya, Andi Bashar. Menurut Andi, pihak kepolisian mengajukan sekitar 20 pertanyaan yang sebagian besar fokus pada dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Chika. Dalam penjelasannya, YB mengaku tidak tahu alasan di balik serangan mendadak tersebut.

Andi menjelaskan, “Klien kami mengaku bingung mengenai motif di balik serangan tersebut. Saat ditanya soal video viral yang beredar, YB menyatakan tidak tahu apa yang memicu Chika untuk melakukan penganiayaan. Kejadian itu benar-benar tiba-tiba.”

Pihak kepolisian pun mengonfirmasi bahwa mereka telah mengamankan rekaman CCTV dari lokasi kejadian yang dapat membantu mengungkap kronologi peristiwa lebih lanjut. Selain itu, sejumlah saksi mata juga telah dimintai keterangan. YB sendiri sudah menyerahkan bukti visum yang mendukung laporan dugaan penganiayaan ini.

Dari laporan resmi yang diterima, YB menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula dari sebuah kesalahpahaman antara dirinya dan Chika. “Menurut keterangan korban, keduanya bertemu secara tidak sengaja di SCBD. YB merasa tidak nyaman dipandang oleh Chika, dan merasa tidak terima dengan perlakuan itu. Akibatnya, terjadi penganiayaan,” ungkap AKP Nurma Dewi, PLH Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan.

Namun, hingga kini, pihak Chandrika Chika belum memberikan klarifikasi atau penjelasan resmi terkait insiden ini. Berdasarkan informasi yang beredar, diduga YB dan Chika tidak saling mengenal, dan penganiayaan tersebut muncul akibat miskomunikasi saat keduanya beradu pandang di jalan.

Polisi kini tengah mendalami kasus ini lebih lanjut, dengan harapan dapat mengungkap fakta-fakta yang ada di balik insiden yang sempat viral di media sosial tersebut. Polisi juga memastikan bahwa penganiayaan ini terjadi tanpa alat bantu, hanya menggunakan tangan kosong. Sebagai langkah selanjutnya, pihak berwajib akan segera memanggil Chika untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut.

Masyarakat kini menunggu kelanjutan kasus ini, sementara Chandrika Chika tetap menjadi sorotan publik yang terus mengikuti perkembangan penyelidikan.

Cut Salsa Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak, Pemicunya Ternyata Cekcok di Mal

Pekanbaru – Kasus penganiayaan yang melibatkan selebgram Salsabila Alwani, yang lebih dikenal dengan nama Cut Salsa, menarik perhatian publik setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Pekanbaru. Penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Cut Salsa terjadi pada Rabu (13/12), saat korban, AHM (17), sedang berada di Mal SKA Pekanbaru.

Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana, peristiwa ini berawal ketika Cut Salsa menumpahkan air ke tubuh korban, yang kemudian memicu pertengkaran antara keduanya. Dalam keadaan emosi, Cut Salsa kemudian menarik rambut dan mencakar wajah serta lengan korban. “Tersangka SA alias Cut Salsa ini menarik rambut, mencakar wajah dan lengan dari korban anak di bawah umur,” ungkap Berry dalam konferensi pers pada Jumat (20/12).

Aksi penganiayaan ini mengakibatkan luka lecet pada kelopak mata kiri, pipi kanan, dan lengan kanan atas sisi luar korban. Menurut Berry, perbuatan ini melanggar Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Setelah laporan diterima, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti yang ada di lokasi kejadian.

Namun, tidak hanya Cut Salsa yang melaporkan korban, AHM. Ternyata, setelah kasus penganiayaan ini mencuat, Cut Salsa juga melaporkan balik AHM terkait penganiayaan ringan. Laporan tersebut kini tengah menunggu petunjuk dari pihak Kejaksaan. “Berkas laporan dari tersangka masih menunggu petunjuk jaksa,” kata Berry.

Lebih lanjut, polisi mengungkapkan bahwa ternyata antara Cut Salsa dan AHM memiliki hubungan keluarga. Konflik yang terjadi di pusat perbelanjaan itu diduga dipicu oleh masalah pribadi antara keduanya. “Ada selisih paham sebelumnya karena informasi menunjukkan mereka masih ada hubungan keluarga,” jelas Berry.

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga emosi dalam berinteraksi dengan orang terdekat, terlebih jika masalah tersebut melibatkan anak di bawah umur. Kini, masyarakat menantikan kelanjutan proses hukum atas kasus ini dan bagaimana pihak berwenang akan menyelesaikannya.

Serangan Israel Targetkan Hamas di Gaza, 30 Warga Palestina Tewas

Konflik berkepanjangan di Gaza kembali memakan korban jiwa. Pada Kamis (19/12/2024), serangan udara Israel menewaskan lebih dari 30 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, berdasarkan laporan dari Badan Pertahanan Sipil Gaza. Meski telah berlangsung selama lebih dari 14 bulan, kekerasan di kawasan ini terus meningkat, meski ada upaya internasional untuk menciptakan gencatan senjata.

Dua Sekolah Jadi Target, Puluhan Korban Berjatuhan
Dua sekolah di kawasan Al-Daraj, timur Kota Gaza, menjadi sasaran serangan. Dilaporkan, setidaknya 13 orang tewas dalam insiden ini, termasuk anak-anak dan wanita. Mahmud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, mengungkapkan bahwa serangan tersebut terjadi di sekolah Shabaan al-Rayes dan Al-Karama, tempat ratusan warga mengungsi akibat konflik yang sedang berlangsung.

“Pendudukan menargetkan tempat penampungan yang menampung orang-orang terlantar. Setidaknya 13 orang kehilangan nyawa, sementara lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka,” jelas Bassal dalam pernyataannya.

Pernyataan Israel: Menargetkan Hamas
Militer Israel mengklaim serangan tersebut merupakan operasi yang diarahkan kepada kelompok bersenjata Hamas yang menggunakan fasilitas publik, termasuk kompleks sekolah, untuk merencanakan dan meluncurkan serangan. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut bahwa serangan ini dilakukan untuk melindungi keamanan Israel.

“Hamas memanfaatkan tempat ini untuk melaksanakan operasi teror dan menyerang pasukan kami. Serangan ini menargetkan elemen-elemen teroris yang mengancam keamanan wilayah Israel,” ungkap juru bicara militer Israel.

Serangan Lain di Kamp Pengungsi dan Rumah Warga
Tidak hanya di Al-Daraj, serangan udara lain dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Al-Shati, yang berada di barat Kota Gaza. Sebanyak 13 warga Palestina yang sedang mengambil air menjadi korban. Dalam insiden lain di lingkungan yang sama, empat orang tewas ketika sebuah rumah terkena ledakan dari serangan udara. Hingga saat ini, Israel belum memberikan komentar terkait insiden-insiden tersebut.

Upaya Mediasi untuk Gencatan Senjata
Di tengah meningkatnya kekerasan, berbagai negara dan organisasi internasional terus berupaya memediasi gencatan senjata. Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar memainkan peran penting dalam negosiasi untuk menghentikan konflik serta membebaskan sandera yang masih berada di bawah kendali Hamas.

Pejabat Amerika Serikat menunjukkan optimisme, meski berhati-hati, terhadap peluang tercapainya gencatan senjata yang diharapkan dapat mengakhiri penderitaan di kawasan tersebut.

Presiden Trump Sebut Keterlibatan Korut Di Perang Rusia-Ukraina Yang Bikin Runyam

Washington D.C — Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik perhatian dunia internasional dengan pernyataan kontroversialnya mengenai keterlibatan Korea Utara (Korut) dalam perang Rusia-Ukraina. Dalam wawancara eksklusif yang dilaksanakan pada 13 Desember 2024, Trump mengungkapkan bahwa dukungan Korut terhadap Rusia dalam konflik tersebut dapat memperburuk situasi global dan menambah kerumitan dalam penyelesaian perang.

Trump mengungkapkan bahwa keterlibatan Korut dalam perang Rusia-Ukraina, baik melalui penyediaan senjata atau bantuan militer lainnya, meningkatkan ketegangan antara negara-negara besar. “Keterlibatan Korea Utara memperburuk ketegangan internasional. Mereka tidak hanya mendukung Rusia, tetapi juga mengirimkan sinyal buruk kepada negara-negara demokratis di dunia,” kata Trump. Sejak beberapa bulan terakhir, berbagai laporan mengindikasikan bahwa Korut telah memasok amunisi dan teknologi militer untuk membantu upaya perang Rusia.

Trump menekankan bahwa keterlibatan negara-negara dengan rezim otoriter seperti Korut dalam konflik tersebut dapat merusak upaya diplomatik yang telah dilakukan oleh banyak negara besar, termasuk Amerika Serikat, untuk mencari solusi damai. Ia mengingatkan bahwa negara-negara besar harus bekerja lebih keras untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut dan menghindari perang dunia ketiga.

Trump juga menyatakan bahwa penyebaran senjata dari negara-negara yang terlibat dalam konflik, termasuk dari Korut, dapat memperburuk ancaman keamanan global. Menurutnya, Amerika Serikat dan sekutunya harus meningkatkan pengawasan dan memperkuat kebijakan internasional untuk mengurangi risiko tersebut. “Kita harus berhati-hati dengan negara-negara yang mendukung rezim agresif, dan memastikan bahwa perdamaian tidak terganggu lebih jauh,” tambahnya.

Pernyataan Trump ini mendapat respons beragam dari berbagai pihak di seluruh dunia. Beberapa negara Eropa menyatakan keprihatinannya atas peningkatan ketegangan akibat keterlibatan Korut, sementara China dan Rusia cenderung mendukung hak setiap negara untuk melakukan hubungan internasional. Namun, para analis internasional sepakat bahwa keterlibatan Korut dalam konflik ini dapat memperpanjang dan mempersulit penyelesaian perang di Ukraina.

Pernyataan kontroversial dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina menyoroti betapa kompleks dan berbahayanya dinamika geopolitik saat ini. Dengan banyaknya aktor global yang terlibat, situasi ini diyakini semakin sulit untuk diselesaikan secara damai.

Menlu Ukraina: Kejatuhan Assad di Suriah Akibat Pengkhianatan Putin

KYIV – Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha, menyatakan bahwa kejatuhan rezim Bashar al-Assad di Suriah disebabkan oleh pengkhianatan sekutu utamanya, Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sybiha menekankan perlunya upaya aktif untuk menstabilkan Suriah setelah jatuhnya rezim Assad, dengan menyoroti pentingnya dialog politik.

“Assad telah jatuh. Ini selalu menjadi nasib para diktator yang bergantung pada Putin. Dia selalu mengkhianati mereka yang mengandalkannya,” ujar Sybiha dalam sebuah wawancara dengan TSN pada Kamis (12/12/2024).

Sybiha menekankan bahwa prioritas utama sekarang adalah memulihkan keamanan di Suriah dan melindungi warga dari kekerasan. Dia juga menyoroti pentingnya stabilisasi regional, pembentukan dialog politik di Suriah, dan pemulihan lembaga-lembaga negara. Ukraina siap mendukung proses normalisasi hubungan di masa depan dan terus memberikan dukungan kepada rakyat Suriah.

Sebelumnya, diplomat senior Rusia, Mikhail Ulyanov, mengungkapkan bahwa Assad dan keluarganya telah diungsikan ke Rusia setelah pemimpin Suriah tersebut digulingkan pada Minggu lalu.

“Kehadiran Assad di Moskow menunjukkan bahwa Rusia tidak mengkhianati teman-temannya dalam situasi sulit, tidak seperti Amerika Serikat,” kata Ulyanov, diplomat Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina.

Sejak melarikan diri ke Rusia, Assad belum memberikan pernyataan dan kini berada di bawah suaka Kremlin atas dasar kemanusiaan.

Sementara itu, Pusat Perlawanan Nasional Ukraina (NRC) mengeklaim bahwa Putin menolak mengirim tentara bayaran dari wilayah yang diduduki di Ukraina ke Suriah untuk membantu pasukan reguler Assad.

Menurut NRC, penolakan tersebut menyebabkan rezim Assad kehilangan kendali atas Suriah. Mereka juga mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya Putin mengkhianati sekutunya dalam upaya mencapai keberhasilan di Ukraina.

“Putin sebelumnya tidak membantu Armenia karena semua unit Rusia yang siap tempur sedang terlibat dalam konflik Ukraina,” kata NRC.

Minggu lalu, kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil merebut kota-kota penting di Suriah, termasuk ibu kota Damaskus, yang memaksa Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia untuk mencari perlindungan.

Serangan cepat pemberontak yang dipimpin oleh Abu Mohammad al-Julani ini berhasil berkat perubahan strateginya yang lebih moderat, meninggalkan citra “jihadis”-nya. Pemerintah Iran juga diketahui tidak memberikan bantuan kepada Assad saat dia digulingkan oleh pemberontak Suriah.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tidak mengesampingkan kemungkinan Putin akan membalas dendam atas runtuhnya rezim Assad.