Tag Archives: Palestina

Damaskus Diserang! Israel Lancarkan Serangan, 1 Orang Meninggal

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Suriah, Damaskus, pada Kamis (13/3/2025). Menteri Pertahanan Israel, Katz, mengonfirmasi bahwa target utama serangan tersebut adalah pusat komando kelompok Jihad Islam Palestina.

Serangan Udara di Damaskus, Satu Orang Tewas

Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa serangan tersebut mengenai sebuah gedung yang diduga digunakan oleh Jihad Islam Palestina. Akibatnya, satu orang dilaporkan tewas, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa serangan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi Israel akan terus dilakukan, tidak hanya di Gaza tetapi juga di seluruh wilayah Suriah.

“Kami tidak akan memberikan kekebalan kepada siapa pun yang menyerang kami,” ujar Netanyahu.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Katz, menambahkan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Suriah menjadi ancaman bagi keamanan nasional Israel.

Gedung Komando Jihad Islam Palestina Jadi Sasaran

Sebuah sumber dari Jihad Islam Palestina mengklaim bahwa gedung yang dihantam oleh jet tempur Israel merupakan fasilitas milik kelompok mereka. Serangan ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa, meskipun jumlah pastinya belum dikonfirmasi secara resmi.

Selain itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa tiga warga sipil turut menjadi korban dalam serangan tersebut, termasuk seorang wanita yang mengalami luka kritis.

Ketegangan yang Semakin Meningkat

Serangan udara ini terjadi di tengah konflik yang masih berkecamuk di Jalur Gaza, di mana Jihad Islam Palestina berperang bersama Hamas melawan Israel.

Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanannya, baik di Gaza maupun di wilayah lain, termasuk Suriah.

Situasi di Timur Tengah terus menjadi sorotan dunia, dengan konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Banyak pihak internasional mengkhawatirkan eskalasi lebih lanjut yang dapat memperburuk stabilitas di kawasan tersebut.

AS Lakukan Langkah Berani, Negosiasi Langsung dengan Hamas Terungkap

Amerika Serikat (AS) mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengadakan negosiasi langsung secara rahasia dengan Hamas untuk membebaskan sejumlah warga AS yang disandera di Gaza. Langkah ini menjadi sebuah perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS, yang selama ini menghindari hubungan langsung dengan Hamas, kelompok yang telah terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Departemen Luar Negeri AS sejak 1997. Menurut laporan Reuters pada Rabu (5/3/2025), utusan khusus AS untuk urusan sandera, Adam Boehler, telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Hamas di Doha, Qatar, dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, pertemuan ini menimbulkan tanda tanya mengenai siapa yang mewakili Hamas dalam pembicaraan tersebut. Meskipun demikian, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Boehler diberi wewenang untuk berkomunikasi langsung dengan Hamas dalam upaya pembebasan sandera.

Sebelumnya, AS selalu menggunakan negara ketiga sebagai perantara dalam pembebasan sandera, seperti Qatar dan Mesir, tanpa melakukan kontak langsung dengan Hamas. Meskipun begitu, dengan negosiasi langsung ini, AS mengubah pendekatan tersebut, yang menambah dimensi baru dalam usaha pembebasan sandera dari tangan kelompok tersebut.

Di sisi lain, Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan peringatan keras terhadap Hamas melalui unggahan di media sosial. Trump menuntut agar semua sandera, termasuk yang sudah meninggal, segera dibebaskan. Ia juga menyampaikan ancaman tegas, “Bebaskan semua sandera sekarang juga, atau kalian akan HABIS!” Trump menegaskan bahwa ia telah mengirimkan bantuan yang dibutuhkan oleh Israel untuk menyelesaikan masalah ini, bahkan dengan mengatakan bahwa tidak ada anggota Hamas yang akan selamat jika mereka tidak mengikuti perintahnya.

Pernyataan keras tersebut langsung mendapat reaksi dari Hamas, yang mengecam ancaman Trump dan menganggap AS sebagai mitra dalam kejahatan terhadap rakyat Palestina. Di sisi lain, Israel, yang terlibat dalam pembicaraan ini, belum memberikan pernyataan jelas mengenai apakah mereka mendukung langkah AS dalam berkomunikasi langsung dengan Hamas.

Salah satu tujuan utama dari negosiasi ini adalah membebaskan Edan Alexander, seorang warga AS yang diyakini sebagai satu-satunya sandera AS yang masih hidup yang ditahan oleh Hamas. Keberadaan Alexander sebelumnya sempat terlihat dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh Hamas pada November 2024.

Selain itu, perundingan ini juga menjadi bagian dari upaya untuk menyelesaikan masalah sandera secara lebih luas. Diharapkan ada kesepakatan yang lebih besar yang mencakup pembebasan sandera yang tersisa dan kemungkinan gencatan senjata jangka panjang, seperti yang sudah tercapai sejak 19 Januari 2025. Gencatan senjata ini mencakup pertukaran sandera dan tahanan, namun masih ada beberapa sandera yang belum dibebaskan.

Negosiasi ini menunjukkan langkah berani AS dalam upaya menyelesaikan konflik ini, meskipun situasi di Gaza tetap penuh tantangan dan ketegangan yang belum bisa diprediksi ke depannya.

Erdogan Janjikan Perdamaian Di Suriah Dan Palestina Di Awal Tahun 2025

Pada tanggal 3 Januari 2025, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan janji untuk terus berupaya mencapai perdamaian di Suriah dan Palestina. Dalam pidato tahun barunya, Erdogan menekankan komitmen Turki untuk mendukung stabilitas di kedua wilayah yang dilanda konflik tersebut, serta mendorong kolaborasi internasional dalam upaya ini.

Erdogan mengungkapkan bahwa Turki akan terus berperan aktif dalam proses perdamaian di Suriah, terutama setelah situasi politik yang tidak menentu akibat konflik berkepanjangan. Ia menegaskan pentingnya dukungan terhadap rakyat Suriah dalam membangun kembali negara mereka pasca-perang. Komitmen ini termasuk upaya untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan energi dengan Suriah, serta memastikan transisi yang mulus menuju stabilitas.

Dalam konteks Palestina, Erdogan juga menegaskan dukungan Turki terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia berjanji untuk mendorong masyarakat internasional agar lebih menekan Israel untuk menghentikan agresi dan pelanggaran hak asasi manusia. Erdogan mengajak negara-negara Muslim lainnya untuk bersatu dalam mendukung gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan.

Erdogan tidak segan-segan mengkritik beberapa negara Barat yang dianggapnya diam terhadap kekerasan yang terjadi di Gaza. Dalam pidatonya, ia menyatakan bahwa ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina harus segera diperhatikan oleh komunitas internasional. Ia menyerukan agar semua negara, terutama negara-negara Muslim, meningkatkan upaya mereka dalam mendukung gencatan senjata dan mengakhiri konflik.

Erdogan menekankan bahwa pencapaian perdamaian di Suriah dan Palestina memerlukan kerjasama internasional yang kuat. Ia berharap agar semua pihak dapat bersatu dalam menghadapi tantangan yang ada dan bekerja sama untuk menciptakan stabilitas di kawasan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Turki ingin menjadi pemimpin dalam diplomasi regional dan global terkait isu-isu kemanusiaan.

Dengan janji-janji tersebut, tahun 2025 dimulai dengan harapan baru bagi rakyat Suriah dan Palestina. Komitmen Erdogan untuk mendukung perdamaian menunjukkan bahwa Turki bertekad untuk memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama. Semua mata kini tertuju pada bagaimana langkah-langkah konkret akan diambil oleh Turki dan komunitas internasional untuk mewujudkan perdamaian yang diharapkan.

Serangan Israel Targetkan Hamas di Gaza, 30 Warga Palestina Tewas

Konflik berkepanjangan di Gaza kembali memakan korban jiwa. Pada Kamis (19/12/2024), serangan udara Israel menewaskan lebih dari 30 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, berdasarkan laporan dari Badan Pertahanan Sipil Gaza. Meski telah berlangsung selama lebih dari 14 bulan, kekerasan di kawasan ini terus meningkat, meski ada upaya internasional untuk menciptakan gencatan senjata.

Dua Sekolah Jadi Target, Puluhan Korban Berjatuhan
Dua sekolah di kawasan Al-Daraj, timur Kota Gaza, menjadi sasaran serangan. Dilaporkan, setidaknya 13 orang tewas dalam insiden ini, termasuk anak-anak dan wanita. Mahmud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, mengungkapkan bahwa serangan tersebut terjadi di sekolah Shabaan al-Rayes dan Al-Karama, tempat ratusan warga mengungsi akibat konflik yang sedang berlangsung.

“Pendudukan menargetkan tempat penampungan yang menampung orang-orang terlantar. Setidaknya 13 orang kehilangan nyawa, sementara lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka,” jelas Bassal dalam pernyataannya.

Pernyataan Israel: Menargetkan Hamas
Militer Israel mengklaim serangan tersebut merupakan operasi yang diarahkan kepada kelompok bersenjata Hamas yang menggunakan fasilitas publik, termasuk kompleks sekolah, untuk merencanakan dan meluncurkan serangan. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut bahwa serangan ini dilakukan untuk melindungi keamanan Israel.

“Hamas memanfaatkan tempat ini untuk melaksanakan operasi teror dan menyerang pasukan kami. Serangan ini menargetkan elemen-elemen teroris yang mengancam keamanan wilayah Israel,” ungkap juru bicara militer Israel.

Serangan Lain di Kamp Pengungsi dan Rumah Warga
Tidak hanya di Al-Daraj, serangan udara lain dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Al-Shati, yang berada di barat Kota Gaza. Sebanyak 13 warga Palestina yang sedang mengambil air menjadi korban. Dalam insiden lain di lingkungan yang sama, empat orang tewas ketika sebuah rumah terkena ledakan dari serangan udara. Hingga saat ini, Israel belum memberikan komentar terkait insiden-insiden tersebut.

Upaya Mediasi untuk Gencatan Senjata
Di tengah meningkatnya kekerasan, berbagai negara dan organisasi internasional terus berupaya memediasi gencatan senjata. Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar memainkan peran penting dalam negosiasi untuk menghentikan konflik serta membebaskan sandera yang masih berada di bawah kendali Hamas.

Pejabat Amerika Serikat menunjukkan optimisme, meski berhati-hati, terhadap peluang tercapainya gencatan senjata yang diharapkan dapat mengakhiri penderitaan di kawasan tersebut.

Indonesia Dukung Penuh ICC Tangkap Pemimpin Israel Atas Kejahatan Perang Di Palestina

Pada 23 November 2024, Indonesia menyatakan dukungannya terhadap upaya internasional untuk menuntut keadilan atas kejahatan perang yang diduga dilakukan oleh pemimpin Israel terhadap Palestina. Hal ini menyusul keputusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat tinggi Israel terkait dugaan pelanggaran hukum internasional di wilayah Palestina. Indonesia, sebagai negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, menilai langkah ini penting untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi rakyat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik yang berlangsung.

Pemerintah Indonesia secara resmi menyampaikan dukungannya terhadap proses hukum yang dijalankan oleh ICC dalam menangani kejahatan perang. Indonesia berharap proses hukum ini dapat menjadi langkah signifikan untuk membawa perdamaian dan keadilan bagi Palestina. Indonesia juga menekankan pentingnya penegakan hukum internasional dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah, termasuk untuk mencegah terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang lebih lanjut.

Surat perintah penangkapan oleh ICC ini menuai berbagai reaksi dari komunitas internasional. Beberapa negara dan organisasi internasional mendukung langkah tersebut, mengingat pentingnya pertanggungjawaban hukum atas pelanggaran yang terjadi. Namun, beberapa negara, termasuk Israel, menanggapi dengan menolak keputusan ICC dan mempertanyakan kewenangannya dalam kasus ini. Terlepas dari kontroversi, Indonesia tetap berada di garis depan dalam mendukung upaya hukum internasional yang dianggap adil dan objektif.

Indonesia berharap langkah ini dapat menjadi bagian dari upaya internasional yang lebih luas untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di Palestina. Dalam pernyataannya, Indonesia juga menegaskan pentingnya pembicaraan damai yang melibatkan semua pihak terkait untuk menyelesaikan konflik ini dengan cara yang adil dan menghormati hak-hak rakyat Palestina. Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung segala bentuk upaya untuk menciptakan perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.

Dukungan Indonesia terhadap ICC dalam menangani kejahatan perang di Palestina menggambarkan komitmennya terhadap hak asasi manusia dan keadilan internasional. Indonesia berharap agar upaya ini tidak hanya menjadi momen penting dalam sejarah hukum internasional, tetapi juga sebagai langkah untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina selama bertahun-tahun.