Tag Archives: Hubungan Bilateral

Thailand Genjot Investasi & Budaya di RI, Rayakan 75 Tahun Hubungan Bilateral

Jakarta – Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik yang telah terjalin, Indonesia dan Thailand semakin memperteguh komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai sektor strategis, seperti perdagangan, investasi, serta pertukaran budaya yang semakin berkembang.

Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, menekankan bahwa hubungan antara kedua negara bukan hanya didasari oleh kerjasama politik dan ekonomi, tetapi juga oleh hubungan sosial yang semakin erat. Dalam beberapa tahun terakhir, Thailand lebih aktif mengenalkan budaya mereka di Indonesia, yang terlihat dari semakin populernya film dan musik Thailand di kalangan masyarakat Indonesia.

“Kami menyadari bahwa banyak masyarakat Indonesia menikmati film dan musik Thailand, yang menunjukkan bahwa keterikatan budaya kita semakin kuat. Hal ini sangat penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara,” ungkap Prapan saat peluncuran logo peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Thailand yang berlangsung di Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (30/1/2025).

Dalam sektor ekonomi, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Thailand terus berkembang dengan pesat. Nilai perdagangan kedua negara tercatat mencapai 18 miliar dolar AS, dan kedua belah pihak berharap untuk terus meningkatkan angka ini di masa depan. Thailand, yang sudah lama menjadi salah satu investor besar di Indonesia, melihat Indonesia sebagai pasar dengan potensi besar yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut.

“Thailand telah lama menjadi investor utama di Indonesia. Kami melihat Indonesia sebagai tujuan investasi yang penting, mengingat besarnya pasar dan potensi ekonomi yang luar biasa,” tambah Prapan. Fokus utama dari kerja sama ekonomi kedua negara terletak pada sektor energi terbarukan, industri makanan, dan pertanian. Thailand, dengan keunggulannya di bidang agro-industri, berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan serta energi yang berkelanjutan.

Tak hanya itu, Thailand juga berharap dapat menarik lebih banyak perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di negara mereka. Kedua negara berencana mengadakan beberapa pertemuan penting dalam waktu dekat guna memperkuat hubungan perdagangan dan investasi.

Pada tataran regional, Indonesia dan Thailand berkomitmen untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN. Keduanya memiliki pandangan yang sama dalam menghadapi berbagai tantangan di kawasan, salah satunya adalah penyelesaian krisis di Myanmar. “Meski ada beberapa isu yang harus diselesaikan, kami percaya dengan kerja sama antarnegara ASEAN, kita bisa menghadapi tantangan dan mencari solusi damai,” jelas Prapan.

Untuk memperkuat kerja sama ini, Thailand dan Indonesia akan menyelenggarakan dua pertemuan utama, yaitu Joint Commission Meeting yang akan membahas berbagai aspek kerjasama, dan Joint Trade Committee yang bertujuan untuk mendorong perdagangan antara kedua negara. Prapan berharap peringatan 75 tahun hubungan diplomatik ini dapat menjadi titik balik untuk merealisasikan berbagai inisiatif kerja sama yang telah direncanakan sebelumnya.

Dengan strategi-strategi yang telah disiapkan, hubungan antara Indonesia dan Thailand diprediksi akan semakin erat, tidak hanya di bidang ekonomi dan perdagangan, tetapi juga dalam memperkuat ikatan budaya serta berkontribusi pada perdamaian di kawasan ASEAN.

Gejolak di Suriah: Rusia Tegaskan Stabilitas Hubungannya dengan Turki

Dalam menghadapi ketegangan yang meningkat di Suriah, Rusia menegaskan bahwa hubungannya dengan Turki tetap kokoh. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Aleksandr Grushko, menyampaikan hal ini dalam pernyataan yang dikeluarkan di Moskow pada Kamis, 12 Desember 2024.

“Hubungan antara Rusia dan Turki tetap stabil meskipun situasi di Suriah semakin memanas. Kami terus melakukan komunikasi tentang berbagai masalah penting yang mempengaruhi kedua negara,” ujar Grushko.

Pentingnya Diplomasi yang Berkelanjutan Rusia tetap mengutamakan dialog dengan Turki, yang terlihat dari pertemuan trilateral antara Rusia, Turki, dan Iran baru-baru ini di Doha, Qatar. Grushko mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membahas isu-isu regional untuk mendukung terciptanya perdamaian di Timur Tengah.

“Turki adalah mitra strategis kami, dan diskusi kami akan terus berlanjut untuk mencari solusi atas tantangan yang ada,” tambahnya.

Ketegangan Baru di Suriah Konflik di Suriah semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan pemerintah Suriah, yang mengakibatkan kekalahan militer dalam waktu singkat.

Eks Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dilaporkan melarikan diri ke Rusia untuk mencari perlindungan. Sementara itu, kelompok oposisi yang menguasai wilayah tersebut menyatakan akan menghormati keberadaan fasilitas militer dan diplomatik Rusia di Suriah.

Kehadiran Rusia yang Terus Berlanjut Rusia tetap mempertahankan kehadiran militernya di dua lokasi strategis, yakni Pangkalan Udara Khmeimim dan pelabuhan logistik di Tartus, barat Suriah. Meskipun situasi masih penuh ketidakpastian, kehadiran Rusia tetap menjadi simbol penting dari komitmennya untuk menjaga stabilitas kawasan.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa menjaga komunikasi dengan pihak-pihak yang mengontrol situasi di lapangan adalah prioritas.”Peskov menegaskan bahwa fasilitas dan personel Rusia di Suriah akan terus dijaga dengan aman, dan Rusia berkomitmen untuk melindungi kepentingannya di kawasan tersebut.”

Kesimpulan Meskipun ketegangan di Suriah semakin meningkat, hubungan antara Rusia dan Turki tetap kuat. Rusia menunjukkan komitmen jelas untuk menjaga stabilitas kawasan serta melindungi kepentingan diplomatik dan militernya di wilayah tersebut.