4 Bahaya Intai Ekonomi Indonesia Dari Kobaran Perang Dagang Trump Ke China Cs

Jakarta – Perang dagang yang kembali menghangat antara Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump dan China serta negara-negara besar lainnya memunculkan sejumlah dampak negatif yang dapat mengancam ekonomi Indonesia. Kebijakan proteksionisme yang diperkenalkan Trump diperkirakan dapat menambah tantangan bagi ekonomi global, termasuk Indonesia. Berikut adalah empat bahaya yang mengintai ekonomi Indonesia.

Pertama, ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan China berpotensi mengganggu jalur perdagangan internasional, termasuk ekspor Indonesia. China, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, dapat menerapkan kebijakan pembatasan impor terhadap produk Indonesia, sementara AS juga dapat memperketat tarif impor untuk barang-barang yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini dapat memengaruhi sektor ekspor Indonesia, terutama komoditas seperti kelapa sawit, tekstil, dan elektronik.

Kedua, perang dagang ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam harga komoditas global. Indonesia sangat bergantung pada ekspor komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan logam. Ketegangan antara AS dan China dapat memengaruhi permintaan global, menyebabkan harga komoditas yang tidak stabil dan dapat berdampak buruk pada perekonomian Indonesia yang bergantung pada sektor ini.

Ketiga, perang dagang yang melibatkan China dan AS dapat menyebabkan gangguan pada rantai pasokan global, yang juga berdampak pada Indonesia. Misalnya, kenaikan tarif impor atau hambatan perdagangan bisa mempersulit perusahaan Indonesia dalam memperoleh bahan baku dan komponen yang dibutuhkan untuk produksi barang. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi dan mempengaruhi daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Keempat, ketegangan antara AS dan China dapat mempengaruhi arus investasi asing ke Indonesia. Ketidakpastian ekonomi yang dihasilkan oleh perang dagang dapat membuat investor asing lebih berhati-hati dalam menanamkan modal mereka di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penurunan investasi asing dapat memperlambat pertumbuhan sektor-sektor penting seperti infrastruktur dan manufaktur di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *