Tag Archives: Perang Ukraina

EU Sambut Usulan Gencatan Senjata, Desak Rusia Hentikan Perang

Uni Eropa (EU) menyatakan dukungannya terhadap usulan perjanjian gencatan senjata yang dibahas dalam pertemuan antara Ukraina dan Amerika Serikat di Arab Saudi pada 11 Maret lalu. Dalam pernyataan resmi yang dirilis usai hari pertama pertemuan Dewan Eropa di Brussels, EU kembali menegaskan komitmennya terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Ukraina. Blok tersebut juga menekankan pendekatan “perdamaian melalui kekuatan” yang bertujuan memastikan Ukraina berada dalam posisi yang kuat dalam menghadapi agresi Rusia.

EU menegaskan bahwa mereka akan terus berkoordinasi dengan sekutu untuk memberikan dukungan tambahan bagi Ukraina. Selain itu, Dewan Eropa mendesak Rusia untuk menunjukkan niat politik dalam mengakhiri perang serta membuka jalur menuju perdamaian yang kredibel. Upaya kemanusiaan menjadi bagian penting dari proses ini, termasuk pertukaran tawanan perang, pembebasan warga sipil, serta pemulangan anak-anak Ukraina dan warga yang diklaim dideportasi secara ilegal ke Rusia dan Belarus.

Dalam pernyataan tersebut, EU menegaskan bahwa aset Rusia yang dibekukan akan tetap tidak dapat dimobilisasi hingga Rusia menghentikan agresinya dan memberikan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan. Blok tersebut juga menekankan perlunya jaminan keamanan yang kuat bagi Ukraina guna mencegah agresi di masa depan. Uni Eropa bersama negara anggotanya menyatakan kesiapan untuk berkontribusi dalam memperkuat pertahanan Ukraina melalui berbagai dukungan strategis yang sesuai dengan hukum internasional.

Kunjungan Wamenlu Rusia ke Korea Utara di Tengah Wacana Gencatan Senjata Perang Ukraina

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko, melakukan kunjungan ke Korea Utara di tengah pembahasan proposal gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina yang diusulkan oleh Amerika Serikat. Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Sabtu, delegasi Rusia yang dipimpin oleh Rudenko tiba di Pyongyang sehari sebelumnya.

Kunjungan ini merupakan kali pertama pejabat tinggi Rusia mengunjungi Korea Utara sejak Juni tahun lalu, ketika Presiden Vladimir Putin bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dalam pertemuan tingkat tinggi. Meskipun agenda pertemuan Rudenko belum diungkap secara rinci, banyak pihak menduga bahwa Moskow ingin menyampaikan sikapnya terhadap proposal gencatan senjata dari AS serta membahas kemungkinan pengiriman tambahan tentara Korea Utara untuk mendukung operasi militer Rusia di Ukraina.

Awal pekan ini, Amerika Serikat dan Ukraina mencapai kesepakatan untuk mengupayakan gencatan senjata sementara selama 30 hari guna meredakan konflik yang telah berlangsung sejak 2022. Namun, di tengah inisiatif ini, Korea Utara tetap menunjukkan dukungannya terhadap Rusia. Sejak Oktober 2024, Korea Utara dikabarkan telah mengirim ribuan tentaranya untuk membantu pasukan Rusia dalam pertempuran melawan Ukraina.

Badan intelijen Korea Selatan melaporkan bulan lalu bahwa Korea Utara kemungkinan telah mengirim lebih banyak pasukan ke Rusia setelah sebelumnya mengerahkan sekitar 11.000 tentaranya tahun lalu. Pejabat militer Korea Selatan juga mengklaim telah mendeteksi indikasi adanya lebih dari seribu personel tambahan yang dikirim ke Rusia tahun ini.

Kunjungan Rudenko ke Pyongyang semakin menegaskan hubungan erat antara Moskow dan Pyongyang di tengah ketegangan geopolitik global. Sementara dunia menanti perkembangan terkait proposal gencatan senjata, kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara tetap menjadi sorotan utama di kancah internasional.