Tag Archives: Operasi Militer

Insiden F/A-18 Jatuh ke Laut Merah, Operasi USS Truman Terus Berlanjut

Pada Senin, 29 April 2025, sebuah pesawat tempur F/A-18E Super Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat jatuh ke Laut Merah dari kapal induk USS Harry S. Truman. Insiden ini terjadi saat kapal induk tersebut sedang menjalankan operasi militer di wilayah Timur Tengah untuk menghadapi ancaman dari kelompok Houthi di Yaman. Pesawat tempur tersebut tergelincir dari dek hanggar saat dipindahkan menggunakan traktor penarik, dan baik pesawat maupun traktor akhirnya jatuh ke laut akibat kehilangan kendali dalam proses pemindahan.

Menurut pernyataan resmi dari Angkatan Laut AS, pesawat tersebut merupakan bagian dari Skuadron Tempur 136 dengan nilai lebih dari $67 juta. Untungnya, dua personel yang berada dalam kokpit dan traktor berhasil melompat keluar sebelum pesawat dan traktor jatuh. Salah satu pelaut mengalami luka ringan, namun seluruh awak dinyatakan selamat. Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui penyebab insiden tersebut.

Meski kehilangan salah satu unit tempurnya, USS Truman tetap siap melanjutkan tugasnya. Kapal induk ini mengangkut sekitar 90 pesawat dan lebih dari 6.000 personel. USS Truman masih melanjutkan misi operasionalnya, termasuk serangan harian terhadap kelompok bersenjata di Yaman. Kapal ini sebelumnya juga sempat mengalami insiden pada Februari lalu saat bertabrakan dengan kapal niaga di Laut Mediterania, yang berujung pada pencopotan komandan kapal.

Kunjungan Wamenlu Rusia ke Korea Utara di Tengah Wacana Gencatan Senjata Perang Ukraina

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko, melakukan kunjungan ke Korea Utara di tengah pembahasan proposal gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina yang diusulkan oleh Amerika Serikat. Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Sabtu, delegasi Rusia yang dipimpin oleh Rudenko tiba di Pyongyang sehari sebelumnya.

Kunjungan ini merupakan kali pertama pejabat tinggi Rusia mengunjungi Korea Utara sejak Juni tahun lalu, ketika Presiden Vladimir Putin bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dalam pertemuan tingkat tinggi. Meskipun agenda pertemuan Rudenko belum diungkap secara rinci, banyak pihak menduga bahwa Moskow ingin menyampaikan sikapnya terhadap proposal gencatan senjata dari AS serta membahas kemungkinan pengiriman tambahan tentara Korea Utara untuk mendukung operasi militer Rusia di Ukraina.

Awal pekan ini, Amerika Serikat dan Ukraina mencapai kesepakatan untuk mengupayakan gencatan senjata sementara selama 30 hari guna meredakan konflik yang telah berlangsung sejak 2022. Namun, di tengah inisiatif ini, Korea Utara tetap menunjukkan dukungannya terhadap Rusia. Sejak Oktober 2024, Korea Utara dikabarkan telah mengirim ribuan tentaranya untuk membantu pasukan Rusia dalam pertempuran melawan Ukraina.

Badan intelijen Korea Selatan melaporkan bulan lalu bahwa Korea Utara kemungkinan telah mengirim lebih banyak pasukan ke Rusia setelah sebelumnya mengerahkan sekitar 11.000 tentaranya tahun lalu. Pejabat militer Korea Selatan juga mengklaim telah mendeteksi indikasi adanya lebih dari seribu personel tambahan yang dikirim ke Rusia tahun ini.

Kunjungan Rudenko ke Pyongyang semakin menegaskan hubungan erat antara Moskow dan Pyongyang di tengah ketegangan geopolitik global. Sementara dunia menanti perkembangan terkait proposal gencatan senjata, kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara tetap menjadi sorotan utama di kancah internasional.