Ariel Tatum membagikan proses panjang dan mendalam yang ia tempuh demi memerankan karakter Fatimah dalam film “Perang Kota” yang disutradarai oleh Mouly Surya. Mengingat Fatimah adalah sosok dari masa lalu, Ariel mengaku dirinya perlu menggali banyak referensi sejarah dan sosial dari era tersebut. Ia melakukan diskusi intens bersama Mouly serta pelatih akting untuk membangun pemahaman menyeluruh mengenai karakter yang kompleks ini.
Tak hanya berhenti di sana, Ariel juga menulis berbagai detail pribadi tentang Fatimah—mulai dari selera musik, memori masa kecil, hingga pola kebiasaan yang disukai. Menurutnya, hal-hal kecil semacam itu sangat penting untuk memberi kedalaman emosional pada karakter yang ia mainkan. Bersama pelatih dan sutradara, ia juga menyusun elemen-elemen yang harus ada dalam penampilannya agar tetap konsisten dan otentik di layar.
Untuk memperkuat chemistry dengan Chicco Jerikho, yang memerankan Isa, suami Fatimah, Ariel melakukan sesi lokakarya yang dirancang seperti kencan dalam peran. Mereka bersama-sama membayangkan dinamika hubungan Isa dan Fatimah sejak awal pertemuan hingga menikah, demi menciptakan ikatan emosional yang meyakinkan.
Ariel bahkan sempat mengira tawaran peran ini adalah candaan. Ia tidak percaya bisa bergabung dalam proyek film yang disutradarai oleh Mouly Surya, sosok yang ia kagumi. Setelah memastikan kabar itu benar, ia menangis haru, merasa mimpinya sebagai aktris akhirnya terwujud.