Asri Welas memerankan karakter Bu Pur dalam film Cocote Tonggo, seorang ibu yang tidak bisa menahan ucapannya, yang bisa jadi cermin bagi banyak orang yang sering berbuat julid. Dalam wawancara, Asri berbagi tentang bagaimana film ini mengingatkannya pada pengalamannya sendiri saat menjadi korban ghibah. “Cocote Tonggo ini untuk kehidupanku sendiri, mau enggak mau aku dicocoti, karo netizen, karo para press,” ujar Asri di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/4).
Asri tak bisa menahan emosinya saat mengenang bagaimana dirinya menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Ia merasa mereka yang berkomentar tidak tahu bagaimana rasanya berada di posisinya. “Karena kalian enggak ada di sepatuku, jadi mau nangis gue, apa yang terjadi di hidupku, aku sebenarnya nggak mau. Tapi, kan, terjadi,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Meski demikian, Asri melihat banyak pelajaran dari karakter Bu Pur yang ia perankan. Ia belajar bahwa tidak seharusnya mengurusi urusan orang lain, karena kita tak pernah tahu latar belakang mereka. “Semua masalah orang kita enggak tahu latar belakangnya,” tegasnya. Asri juga mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Jawa Solo, karena peran Bu Pur mengharuskannya berbicara dalam dialek tersebut, yang berbeda dari bahasa Jawa sehari-harinya.
Film Cocote Tonggo, yang disutradarai oleh Bayu Skak, mengisahkan pasangan Luki (Dennis Adhiswara) dan Murni (Ayushita) yang terjebak dalam gosip warga karena menjual jamu kesuburan. Untuk menjaga reputasi dan warisan toko jamu mereka, pasangan ini berjuang untuk mempertahankan citra ideal mereka. Cocote Tonggo dijadwalkan tayang di bioskop mulai 15 Mei mendatang.