Ricky Siahaan, gitaris grup band metal Seringai, telah meninggal dunia pada usia 48 tahun. Kepergiannya terjadi secara mendadak setelah Seringai menyelesaikan penampilan mereka di Tokyo, Jepang, dalam rangka tur “Seringai Wolves of East Asia Tour 2025.” Dalam sebuah unggahan di akun Instagram resmi Seringai pada Minggu, grup band ini mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam, menyebut Ricky sebagai sahabat, saudara, dan bagian yang sangat penting dari grup mereka. Mereka mengenang Ricky sebagai sosok yang selalu memberikan energi dan kekuatan, baik di atas panggung maupun di luar panggung.
Saat ini, jenazah Ricky sedang dalam proses untuk dibawa pulang ke Indonesia, dan manajemen Seringai akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai prosesi pemakamannya. Seringai menyatakan bahwa mereka sangat kehilangan sosok Ricky yang telah memberikan banyak kontribusi penting, baik dalam musik maupun kehidupan mereka sehari-hari.
Ricky Siahaan lahir pada 5 Mei 1976 di Tanjung Pandan, Belitung. Karir musiknya dimulai pada 1995 ketika ia membentuk band Chapter 69, sebelum bergabung dengan band hardcore Buried Alive dan Stepforward pada akhir 1990-an. Pada 2002, Ricky bersama Arian13 mendirikan Seringai, di mana ia berperan sebagai gitaris utama. Selain berkarir di dunia musik, Ricky juga dikenal di industri media, pernah menjadi produser di stasiun radio MTV On Sky (sekarang Trax FM) dan editor di Rolling Stone Indonesia hingga 2017.
“Selamat jalan Chainsaw, riffmeister, sampai kita berjumpa kembali,” ucap Seringai mengenang Ricky.