Dinar Candy kembali ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat, sekaligus memperkenalkan masjid yang dibangun beberapa tahun lalu. Sebagai seorang DJ, ia menceritakan bahwa masjid tersebut memiliki ukuran 9 x 12 meter dan diberi nama Masjid Jami Aisyah Sholih Addhoriy.
“Awalnya masjid ini terbuat dari papan, namun saat aku mendapat rezeki, saya bersama ayah berinisiatif untuk membangunnya agar masyarakat di sini bisa menjalankan ibadah dengan nyaman,” ujar Dinar Candy dalam wawancara di YouTube Insertlive pada Sabtu (5/4/2025).
Dinar Candy menjelaskan bahwa proyek pembangunan masjid ini dilakukannya sebelum memiliki rumah di Jakarta. Dia mengakui bahwa pada waktu itu kondisi keuangannya terbatas, namun dia merasa lebih baik mengalokasikan dana untuk masjid, yang sebelumnya terbuat dari papan yang sudah lapuk.
“Pada saat itu, aku belum memiliki rumah di Jakarta. Uang yang ada hanya cukup-cukup saja, jadi aku lebih memilih membangun masjid dulu karena masjid sebelumnya sudah sangat rusak,” ungkapnya.
Ayah Dinar Candy mengungkapkan rasa bangga terhadap perjuangan putrinya tersebut. Ia bertekad untuk menjaga dan merawat masjid yang telah dibangun itu.
“Dulu tempat ini hanya terbuat dari batu, tapi Alhamdulillah kini sudah berdiri dengan baik, dan akan terus dirawat, bahkan kami berencana untuk mengecatnya lagi,” ujarnya.
Dinar merasa bersyukur masjid yang dibangunnya kini dapat digunakan oleh warga untuk beribadah. Dia juga merasa senang karena perlengkapan ibadah seperti sajadah dan Al-Qur’an banyak digunakan oleh jamaah, terutama oleh para wanita yang aktif mengaji.
“Masjid ini bisa menampung sekitar 60 orang. Di sini ada Al-Qur’an, dan kebanyakan yang mengaji adalah perempuan, sekitar 30 orang, sementara laki-laki ada 16 orang. Saya juga sempat membeli sajadah tebal saat umrah dan memutuskan untuk menaruhnya di sini,” katanya.