Washington – Dalam langkah yang mengejutkan dunia politik Amerika Serikat, mega bintang pop Taylor Swift telah memberikan dukungannya untuk Kamala Harris sebagai calon Presiden AS melalui sebuah postingan Instagram yang viral. Dukungan Swift telah mengundang perhatian luas, dengan lebih dari 9 juta “like” dan reaksi berbagai kalangan dari dunia hiburan dan politik.
Taylor Swift Mendukung Kamala Harris: Dukungan yang Mengguncang Publik
Taylor Swift, yang dikenal dengan kekuatan pengaruhnya di media sosial, mengumumkan dukungannya untuk Kamala Harris dalam pemilihan presiden mendatang. Dengan 283 juta pengikut di Instagram, postingan Swift yang menyatakan dukungannya kepada Harris dan pasangan calonnya, Tim Walz, segera menarik perhatian publik. Dalam pesannya, Swift menyebut Harris sebagai “pemimpin yang tangguh dan berbakat” yang mampu memimpin negara dengan ketenangan.
Kehadiran Swift di arena politik semakin mencuri perhatian setelah ia menggunakan postingannya untuk mendorong pemilih pemula agar mendaftar untuk memberikan suara. Juru bicara Badan Layanan Umum AS melaporkan lonjakan pengunjung di vote.gov setelah Swift membagikan URL khusus, menunjukkan dampak signifikan dari dukungannya.
Kontroversi dan Respon: Dari Elon Musk hingga JD Vance
Dukungan Swift tidak hanya disambut hangat oleh penggemar politiknya, tetapi juga memicu reaksi dari berbagai tokoh penting. Elon Musk, pendukung Donald Trump, menanggapi dengan pernyataan kontroversial di platform media sosial X, menawarkan pernyataan yang dianggap oleh banyak orang sebagai “menjijikkan” dan “misoginis”. Respon Musk ini mendapat kecaman dari publik dan memperburuk ketegangan politik.
Sementara itu, supermodel Karlie Kloss dan aktor Aubrey Plaza menyuarakan dukungan mereka terhadap Swift, dengan Plaza membagikan unggahan bertema kucing yang menyertakan pesan dukungan untuk Harris-Walz. Dukungan ini menunjukkan betapa luasnya pengaruh Swift di kalangan selebritas dan penggemarnya.
Dampak Dukungan Swift: Reaksi Donald Trump dan Dukungan Kampanye Harris-Walz
Dukungan Swift untuk Kamala Harris juga menimbulkan reaksi dari Donald Trump, yang mengkritik keputusan Swift sebagai bagian dari pandangan politik yang sangat liberal. Trump menanggapi dengan nada sinis, menyebut Swift sebagai “pendukung Demokrat sejati” dan meremehkan pengaruh dukungannya.
Di sisi lain, tim kampanye Harris-Walz memanfaatkan momentum ini dengan meluncurkan prapemesanan untuk merchandise kampanye, termasuk gelang persahabatan yang terinspirasi oleh penggemar Swift. Walz sendiri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Swift dan mengajak “Swifties” untuk ikut serta dalam kampanye.
Konteks Politik: Apa yang Dikatakan Jajak Pendapat?
Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump. Harris, yang mendukung hak aborsi dan telah mengkritik penunjukan hakim Mahkamah Agung oleh Trump, tampaknya mendapatkan dukungan tambahan dari dukungan publik yang kuat dari Swift. Sementara Trump tetap mempertahankan posisi konservatifnya terhadap isu-isu seperti aborsi dan kebijakan lingkungan.
Swift, yang sebelumnya mendukung Presiden Joe Biden pada pemilihan 2020, terus menggunakan platformnya untuk mempengaruhi opini publik dan mendorong partisipasi pemilih. Keputusan Swift untuk mendukung Harris tidak hanya mencerminkan pandangannya terhadap calon presiden, tetapi juga menunjukkan kekuatan media sosial dalam mempengaruhi politik kontemporer.