Nilai tukar yen Jepang mengalami penguatan setelah Bank of Japan (BOJ) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan menjadi 0,5%. Ini merupakan level tertinggi yang dicapai sejak krisis keuangan global pada tahun 2008, dan keputusan tersebut diambil sebagai respons terhadap inflasi yang meningkat di Jepang.
Bank of Japan menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya dari 0,25% menjadi 0,5% dengan suara mayoritas 8-1 dalam rapat dewan. Kenaikan ini menunjukkan keyakinan BOJ bahwa pertumbuhan upah akan membantu menjaga inflasi tetap stabil di sekitar target 2%. Ini mencerminkan langkah proaktif bank sentral dalam mengatasi tantangan inflasi yang meningkat, yang mencapai angka 3% pada Desember 2024.
Setelah pengumuman tersebut, yen Jepang menguat terhadap dolar AS, dengan nilai tukar USD/JPY turun sekitar 0,6% menjadi 155,00. Penguatan yen ini menunjukkan reaksi positif pasar terhadap langkah BOJ yang dianggap dapat memperkuat perekonomian Jepang. Ini juga mencerminkan bahwa investor mulai percaya bahwa kebijakan moneter Jepang akan lebih ketat di masa depan.
Pasar keuangan menyambut baik keputusan BOJ ini, yang dianggap sebagai sinyal bahwa bank sentral akan terus memantau inflasi dan kondisi ekonomi. Namun, para analis memperingatkan bahwa meskipun ada kenaikan suku bunga, BOJ mungkin tidak terburu-buru untuk melakukan pengetatan lebih lanjut. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada langkah positif, kehati-hatian tetap diperlukan dalam merespons dinamika ekonomi global.
Dalam laporan prospek triwulanan, BOJ memperkirakan inflasi inti konsumen akan mencapai 2,4% pada tahun fiskal 2025 sebelum melambat menjadi 2% pada tahun berikutnya. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap stabil di angka 1,1% untuk tahun fiskal 2025. Proyeksi ini menunjukkan optimisme BOJ terhadap pemulihan ekonomi Jepang meskipun ada tantangan inflasi.
Dengan kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan dan penguatan yen, semua pihak berharap agar langkah ini dapat membantu menstabilkan perekonomian Jepang. Diharapkan bahwa kebijakan yang diambil dapat memberikan dampak positif bagi inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Keberhasilan dalam mencapai target-target ini akan menjadi langkah penting bagi Jepang dalam menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan.