Denise Chariesta, selebgram terkenal, baru-baru ini memberikan tanggapan tegas terhadap niat mantan kekasihnya, Yuan Wibowo, untuk menafkahi anak mereka dengan jumlah sebesar Rp10 juta per bulan. Denise mengungkapkan ketidaksetujuannya dan merasa bahwa jumlah tersebut sangat tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan sang anak.
“Saya merasa sangat kesal. Dia mengatakan kepada teman saya bahwa dia ingin bertanggung jawab dengan memberi uang Rp10 juta per bulan. Tapi kalau benar ingin bertanggung jawab, jangan cuma Rp10 juta. Itu tidak cukup!” ujar Denise, seperti yang dilansir oleh KH Infotainment pada Jumat (3/1/2025).
Denise kemudian mengungkapkan secara rinci biaya yang harus ia keluarkan untuk kebutuhan anaknya yang masih bayi. Ia menyebutkan bahwa untuk biaya pendidikan sang anak, ia harus mengeluarkan biaya sekitar Rp20 juta, yang mencakup biaya sekolah yang hanya berlangsung selama 1,5 jam, dua kali seminggu. “Biaya sekolah untuk bayi yang hanya masuk Senin dan Kamis saja sudah Rp20 juta. Belum lagi biaya sekolah berenang yang mencapai Rp8 juta. Untuk makanannya, saya memberikan MPASI yang terbuat dari wagyu dan salmon,” jelas Denise.
Meskipun Denise menegaskan bahwa ia tidak bermaksud merendahkan mantan kekasihnya, ia merasa sakit hati dengan sikap Yuan yang sering membanggakan diri sebagai orang kaya, namun memberikan nafkah yang dirasa tidak sebanding dengan kebutuhan sang anak. “Dia sekali minum di klub malam bisa menghabiskan Rp10 juta sampai Rp20 juta. Masa untuk anak cuma Rp10 juta? Apalagi, dia juga sempat meminta tes DNA. Sebenarnya bukan soal uangnya, tetapi soal etika yang dia tunjukkan,” ungkap Denise dengan nada kecewa.
Meskipun demikian, Denise menegaskan bahwa ia tidak membenci Yuan. Baginya, pria tersebut tetap menjadi orang yang telah memberikan anugerah terbesar dalam hidupnya, yaitu sang anak. Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak ingin lagi berhubungan dengan Yuan setelah perpisahan mereka. “Saya tidak masalah bekerja keras untuk anak saya, asalkan dia bahagia. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk ayahnya. Tapi untuk hubungan lebih lanjut, saya tidak ingin itu lagi,” tuturnya dengan tegas.
Dengan penolakan tersebut, Denise menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah kebahagiaan dan kesejahteraan anaknya. Keputusan ini juga menunjukkan keteguhan hati seorang ibu yang siap berjuang demi masa depan sang buah hati, tanpa mengharapkan bantuan yang tidak sesuai dengan tanggung jawab yang seharusnya diberikan.