Paus Fransiskus saat ini dalam kondisi stabil dengan hasil rontgen terbaru menunjukkan perkembangan positif dalam kesehatannya, demikian disampaikan Vatikan pada Rabu (12/3). Dalam pernyataan resmi, Vatikan menegaskan bahwa kondisi medis Paus tetap stabil meskipun kompleks, dan hasil rontgen dada yang dilakukan sehari sebelumnya mengonfirmasi adanya perbaikan yang telah diamati dalam beberapa hari terakhir.
Paus berusia 88 tahun tersebut telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari. Ia menerima terapi oksigen aliran tinggi di siang hari dan menggunakan ventilasi mekanis non-invasif saat malam. Sejak terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik pada 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI, kesehatan Paus Fransiskus menjadi perhatian utama, mengingat riwayat penyakit yang telah ia alami sejak usia muda.
Dalam beberapa tahun terakhir, Paus kerap menghadapi berbagai masalah kesehatan. Pada 2022, ia terpaksa membatalkan perjalanan ke Afrika akibat gangguan lutut yang membuatnya harus menggunakan tongkat atau kursi roda. Kemudian pada 2023, ia dirawat di rumah sakit karena infeksi pernapasan dan menjalani operasi perut untuk mengatasi hernia. Pada awal tahun ini, Vatikan mengumumkan bahwa Paus mengalami cedera ringan di lengan kanan akibat terjatuh di kediamannya.
Sejak muda, Paus telah menghadapi tantangan kesehatan serius. Pada usia 21 tahun, ia harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya akibat pneumonia yang mengancam nyawanya, serta mengatasi tiga kista. Pengalaman tersebut kemudian menginspirasinya untuk bergabung dengan Serikat Yesus (Jesuit) dan menjalani kehidupan pengabdian. Dengan kondisi yang kini terus membaik, banyak umat Katolik di seluruh dunia berharap agar Paus Fransiskus segera pulih dan kembali menjalankan tugasnya dengan baik.