Tag Archives: Kabar Duka

Bunda Iffet, Ibunda Bimbim Slank, Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

Kabar duka datang dari keluarga besar Slank. Ibunda Bimbim, drummer legendaris Slank, yang dikenal dengan nama Bunda Iffet, meninggal dunia pada Sabtu malam, 26 April 2025, di usia 87 tahun. Hal ini diumumkan melalui akun Instagram resmi Slank (@slankdotcom), yang menyampaikan ungkapan dukacita.

Bunda Iffet sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari terakhir, dan kondisi kesehatannya dilaporkan semakin menurun. Ia lahir pada 12 Agustus 1937, dan dikenal sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam karier musik Slank, terutama dalam perjuangan mereka melawan kecanduan narkoba pada tahun 90-an. Peran Bunda Iffet sangat besar dalam membantu Bimbim dan personel Slank lainnya untuk keluar dari jeratan narkoba, bahkan sampai memaksa band ini untuk vakum dari konser hingga proses rehabilitasi selesai.

Pada 2015, Bunda Iffet mengungkapkan bagaimana ia mendampingi sang putra dan rekan-rekan band untuk mengatasi masalah narkoba mereka. Tak hanya itu, Bunda Iffet juga turut campur tangan dalam menyelesaikan perselisihan antara Kaka Slank dan mendiang Haji Lulung pada tahun 2015, yang berujung pada perdamaian di antara keduanya.

Bunda Iffet, yang menikah dengan Sidharta Manghurudin Soemarno, putra dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Soemarno Sosroatmodjo, memiliki empat anak, salah satunya Bimbim, yang kini menjadi ikon musik Indonesia.

“Kehilangan Besar, Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun”

Kabar duka datang dari Vatikan, di mana Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, telah meninggal dunia pada usia 88 tahun. Pengumuman ini disampaikan oleh Vatikan dalam sebuah pernyataan video pada Senin pagi waktu setempat. Paus Fransiskus sebelumnya dirawat di rumah sakit akibat pneumonia ganda yang cukup serius, yang akhirnya merenggut nyawanya. Dengan penuh kesedihan, Kardinal Kevin Farrell menyampaikan, “Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.” Berita ini tentu mengejutkan seluruh dunia, mengingat kontribusi dan pengaruh Paus Fransiskus selama memimpin gereja.

Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang penuh kasih, sederhana, dan peduli terhadap kaum miskin. Ia menentang kemewahan yang biasa mengelilingi kedudukan kepausan. Berbeda dengan para pendahulunya, Paus Fransiskus memilih untuk tinggal jauh dari Istana Apostolik yang mewah dan lebih memilih hidup di lingkungan komunitas, sebuah keputusan yang berfokus pada kesehatan mental dan kedekatan dengan umatnya. Ia juga lebih memilih menggunakan transportasi umum dan berjalan kaki, menginspirasi banyak orang dengan sikapnya yang rendah hati.

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio dari Argentina, terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013. Sejak saat itu, ia menjadi simbol perdamaian dan penyemangat bagi banyak orang di seluruh dunia. Kepemimpinannya yang mengedepankan kerendahan hati dan perhatian terhadap isu-isu sosial, seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan perdamaian antar umat beragama, menjadikannya pemimpin yang dihormati dan dicintai oleh banyak kalangan. Meskipun kini ia telah tiada, warisannya tetap hidup dalam setiap langkah umat Katolik di seluruh dunia.

Kabar Duka! Subarkah Hadisarjana Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Kariernya

Jakarta – Dunia seni Indonesia berduka atas kepergian Subarkah Hadisarjana, aktor dan penata rias legendaris yang telah meninggalkan kita pada Selasa, 11 Maret 2025, pukul 00.51 WIB di RS Sentra Medika Cimanggis, Depok. Subarkah yang lebih akrab disapa Barkah mengembuskan napas terakhirnya di usia 66 tahun, meninggalkan jejak panjang dalam dunia seni peran dan tata rias.

Kabar Duka yang Menggemparkan Dunia Seni Indonesia

Berita duka ini pertama kali diketahui melalui pesan yang disampaikan oleh Rima Ananda kepada media. Dalam pesannya, Rima mengonfirmasi bahwa Subarkah telah meninggal dunia pada dini hari. “Dengan penuh rasa duka, kami menginformasikan bahwa Subarkah Hadisarjana, suami, ayah, om, dan opa kami, telah berpulang. Innalillahi wa innailahi rojiun. Semoga Allah SWT memberikan ampunan, rahmat, serta tempat terbaik bagi beliau,” demikian isi pesan yang diterima oleh media. Kabar ini tentu menyisakan rasa kehilangan mendalam bagi keluarga, sahabat, serta penggemar karya-karya Subarkah di Indonesia.

Perjalanan Karier yang Membanggakan

Subarkah Hadisarjana memulai perjalanan kariernya pada era Teater Populer di tahun 1960-an, dan dari sana bakatnya berkembang pesat. Seiring berjalannya waktu, ia terlibat dalam berbagai proyek teater, film, dan sinetron, yang melambungkan namanya sebagai salah satu sosok legendaris di industri hiburan tanah air. Beberapa karya film ikonik yang dibintanginya antara lain adalah Pengkhianatan G30S PKI, Kipas-Kipas Cari Angin, Makelar Kodok Untung Besar, Kafir, dan Get Married 3. Karya-karya ini menunjukkan kemampuan luar biasa Subarkah dalam menghidupkan setiap karakter yang ia perankan, yang membuatnya tetap dikenang hingga kini.

Jejak yang Tak Terlupakan di Dunia Sinetron

Selain film, Subarkah juga sangat dikenal melalui peran-perannya di dunia sinetron Indonesia. Karakternya yang kuat dan memikat selalu berhasil menarik perhatian penonton, terutama dalam sinetron-sinetron seperti Benang Emas, Si Doel Anak Sekolahan, dan Cintaku di Rumah Susun. Karakter-karakter yang ia bawakan tak hanya menghibur, tetapi juga memberi kesan mendalam bagi masyarakat yang menyaksikan, menjadikan Subarkah sosok yang tak terlupakan di layar kaca.

Lebih dari Sekadar Aktor: Subarkah sebagai Penata Rias Profesional

Tak hanya dikenal sebagai aktor, Subarkah juga memiliki keahlian luar biasa di bidang tata rias. Sebagai seorang penata rias, ia telah berhasil menciptakan banyak karakter ikonik di panggung teater dan layar kaca. Salah satu karyanya yang paling diingat adalah kontribusinya dalam film Pengkhianatan G30S PKI, di mana sentuhan riasannya menghidupkan karakter-karakter dalam film tersebut dengan sangat mendalam. Kemampuannya dalam merias wajah dan menciptakan karakter menjadi bagian yang sangat penting dalam kesuksesan banyak produksi seni Indonesia.

Peran dalam Dunia Pendidikan

Selain terlibat dalam dunia seni, Subarkah juga giat membagikan pengetahuan dan pengalamannya melalui dunia pendidikan. Ia mengajar di sejumlah kampus ternama, termasuk Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Bahkan, ia sempat menjabat sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan di IKJ pada tahun 2002 dan 2009, serta Wakil Dekan III Seni Rupa pada tahun 2008. Pengabdian Subarkah dalam dunia pendidikan tak hanya memberikan dampak di dunia seni, tetapi juga turut melahirkan generasi baru yang siap berkontribusi dalam dunia kreatif.

Perpisahan yang Menggugah Hati

Kepergian Subarkah Hadisarjana tentu meninggalkan kesedihan mendalam bagi dunia seni Indonesia. Karya-karyanya yang telah menginspirasi dan mewarnai industri hiburan tanah air akan selalu dikenang. Redaksi KapanLagi dan seluruh masyarakat Indonesia turut mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Subarkah Hadisarjana. Semoga segala amal ibadah beliau diterima di sisi Tuhan YME, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Selamat jalan, Subarkah Hadisarjana. Karyamu akan selalu dikenang sepanjang masa.