Billie Eilish, penyanyi pop yang dikenal dengan gaya uniknya, mengungkapkan bahwa dirinya sempat membenci nama yang kini menjadi identitas ikoniknya. Dalam wawancara bersama British VOGUE, Eilish mengaku bahwa saat kecil ia merasa namanya tidak cukup feminin, dan sering menerima komentar seperti, “Kupikir Billie adalah nama anak laki-laki.” Perasaan itu membuatnya dulu menginginkan nama yang terdengar lebih lembut dan feminin seperti Violet atau Lavender.

Namun seiring bertambahnya usia, Billie justru merasa nama itu sangat mencerminkan jati dirinya. Ia menyebut bahwa saat ini tidak ada nama lain di dunia ini yang lebih cocok untuknya selain Billie. Nama tersebut, menurutnya, terasa sempurna dan selaras dengan siapa dirinya sebenarnya. Penyanyi kelahiran tahun 2001 itu juga menjelaskan bahwa nama “Billie” berasal dari kakeknya yang bernama William, meskipun ia sendiri tidak pernah sempat bertemu langsung dengannya.

Billie juga sempat merasa cemburu saat nama depannya digunakan oleh aktris lain, seperti Billie Piper dari serial Doctor Who, yang menjadi favoritnya. Namun, ia akhirnya bisa menerima dan bahkan bangga dengan nama uniknya. Dalam autobiografinya yang dirilis tahun 2021, Billie mengungkap bahwa nama tengahnya, Pirate, adalah ide dari sang kakak, Finneas, yang saat itu tengah terobsesi dengan bajak laut. Nama lengkapnya, Billie Eilish Pirate Baird O’Connell, kini telah menjadi simbol dari sosok muda berbakat dan penuh karakter.