Teheran – Dalam pernyataan yang mengejutkan, pemerintah Iran menegaskan bahwa mereka siap menghadapi konflik bersenjata dengan Israel jika diperlukan, namun juga terbuka untuk dialog damai. Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa negara tersebut tidak akan segan-segan mengambil langkah tegas untuk melindungi kepentingannya. Namun, mereka juga menekankan pentingnya diplomasi dan negosiasi untuk mencapai solusi damai. “Kami tidak mencari perang, tetapi kami akan membela diri jika terdesak,” ujarnya.
Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangkaian insiden militer dan serangan siber. Iran menuduh Israel terlibat dalam berbagai sabotase terhadap program nuklirnya, sementara Israel khawatir akan ancaman dari program senjata Iran yang dianggap agresif.
Dalam upaya meredakan situasi, Iran mengusulkan inisiatif perdamaian yang mencakup dialog multilateral dengan negara-negara di kawasan. Teheran berharap langkah ini bisa membuka jalan bagi stabilitas dan kerjasama di Timur Tengah. “Dialog adalah jalan terbaik untuk menghindari konflik yang merugikan semua pihak,” tambah juru bicara tersebut.
Pernyataan Iran disambut skeptis oleh pejabat Israel. Mereka menilai bahwa meskipun Iran menyatakan kesiapan untuk berdialog, tindakan nyata di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Israel tetap memantau perkembangan di wilayah tersebut dan bersiap menghadapi segala kemungkinan.
Pernyataan Iran mencerminkan dilema yang dihadapi banyak negara di Timur Tengah: antara memilih jalur perang atau perdamaian. Masyarakat internasional kini menunggu langkah selanjutnya dari kedua belah pihak, berharap akan ada upaya konkret untuk mengurangi ketegangan yang sudah berlangsung lama.