Anggota DPR RI sekaligus selebriti, Rieke Diah Pitaloka, baru-baru ini melakukan inspeksi mendadak terkait fenomena “pagar laut” yang diduga bagian dari rencana reklamasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Rieke melontarkan kritik tajam terhadap indikasi bahwa pemasangan bambu di perairan tersebut merupakan langkah awal proyek reklamasi yang berpotensi merusak lingkungan.

Melalui unggahan video di Instagram resminya pada Minggu (26/12/2025), Rieke mempertanyakan keabsahan izin pemagaran laut itu. Dalam video yang viral, ia menyebut pemasangan bambu untuk menahan pasir “terlihat canggih” namun menyimpan dampak buruk.

“Canggih, ya? Pasang bambu biar pasir nyangkut dan enggak balik ke laut. Masyaallah, canggih banget,” sindirnya.

Ia juga mempertanyakan proses keluarnya izin proyek tersebut, mengingat kawasan yang terdampak dulunya adalah hutan mangrove yang penting bagi ekosistem laut. Rieke mengungkap kekhawatiran atas kerusakan lingkungan dan mempertanyakan tata ruang proyek tersebut.

“Dulu ini hutan mangrove. Kok bisa dapat izin? Kalau enggak percaya, tanya hasil overlay KKP,” tegasnya sambil menunjukkan lokasi yang kini berubah drastis.

Rieke menuding adanya perusahaan di balik proyek ini dan mengingatkan bahwa kebenaran tak bisa disembunyikan. Ia juga mendesak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk memberikan klarifikasi terkait proyek tersebut.

“Ini negara hukum! Enggak bisa bikin aturan seenaknya. Ayo, Kang Emil, jelaskan soal sekretariat bersama Pemprov dan perusahaan itu,” ujarnya di akhir video.

Kritik Rieke Diah Pitaloka ini memicu perhatian publik, menyoroti pentingnya pengawasan terhadap proyek yang berpotensi merusak ekosistem pesisir di Indonesia.