Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Eropa serta Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengonfirmasi bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Mei 2025. Kepastian ini dibahas dalam pertemuan bilateral antara kedua menteri luar negeri di Gedung Pancasila, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menyusun langkah prioritas guna memperkuat hubungan bilateral, dengan menitikberatkan kerja sama di berbagai sektor strategis.
Sugiono menyoroti bahwa kerja sama utama yang dibahas mencakup transisi energi, ketahanan pangan, pertahanan, transformasi digital, dan hubungan budaya. Dalam sektor ekonomi, investasi Prancis di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan, mencapai 328 juta dolar AS pada tahun 2024, dan diprediksi akan terus bertumbuh. Ke depan, Indonesia dan Prancis sepakat untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang, termasuk energi terbarukan, mineral kritis, ekonomi kreatif, logistik, transportasi, serta infrastruktur hijau.
Menlu RI berharap agar kerja sama yang terjalin dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara dan semakin mempererat hubungan bilateral. Macron sendiri telah menyampaikan rencana kunjungannya ke Indonesia saat bertemu Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid di Paris pada Februari lalu. Kunjungan Macron ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama pemimpin Prancis ke Indonesia sejak tahun 2011, ketika Perdana Menteri François Fillon bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta untuk membahas kemitraan strategis kedua negara.