Panglima HTS Mendesak Irak Tarik Pasukan dari Suriah, Pasukan Antiteror Irak Siaga di Perbatasan

Baghdad — Ketegangan semakin meningkat di perbatasan Irak dan Suriah setelah komandan Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok militan aktif di Suriah, mengeluarkan pernyataan keras yang mendesak pemerintah Irak untuk menarik keterlibatannya di Suriah. Seruan ini muncul setelah pasukan antiteror Irak dikerahkan ke wilayah perbatasan untuk memantau potensi ancaman dari kelompok-kelompok ekstremis yang masih aktif di kedua negara.

Komandan HTS, yang memiliki afiliasi dengan al-Qaeda, menegaskan bahwa Irak tidak berhak campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah. Melalui pernyataan yang disebarkan di media sosial, HTS menuntut agar pemerintah Irak segera menarik pasukannya dari Suriah dan menghentikan segala bentuk dukungan terhadap pasukan yang pro-rezim Bashar al-Assad. Pernyataan ini memperburuk ketegangan antara dua negara yang berbatasan langsung, dengan wilayah tersebut dipenuhi berbagai kepentingan geopolitik.

Menanggapi pernyataan HTS dan meningkatnya ancaman keamanan di perbatasan, pemerintah Irak memutuskan untuk mengerahkan pasukan antiteror ke wilayah tersebut. Pasukan ini ditugaskan untuk menjaga kestabilan di daerah yang rawan infiltrasi kelompok militan. Menurut sumber dari militer Irak, pasukan tersebut akan fokus pada pemantauan kegiatan kelompok ekstremis yang berpotensi merambah ke wilayah Irak dari Suriah.

Pemerintah Irak, yang berusaha memulihkan stabilitas setelah bertahun-tahun berperang melawan ISIS, melihat kehadiran kelompok militan di Suriah sebagai ancaman yang patut diwaspadai. Meskipun ISIS telah kehilangan banyak wilayah, ancaman dari kelompok seperti HTS tetap ada. Irak khawatir jika kelompok-kelompok ini semakin kuat di Suriah, mereka dapat mencoba untuk menginfeksi wilayah Irak, yang berpotensi merusak stabilitas negara.

Seruan HTS agar Irak menjauh dari Suriah menunjukkan semakin dalamnya ketegangan antara kelompok militan dan pemerintah di kedua negara. Sementara itu, pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia dan Iran berupaya mempertahankan stabilitas di wilayah yang terus dilanda konflik. Bagi Irak, tantangan besar adalah menyeimbangkan upaya memerangi terorisme dengan menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga. Hal ini semakin memperumit posisi Baghdad, yang harus menghadapi tekanan baik dari domestik maupun luar negeri terkait kebijakan luar negeri mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *