Jakarta – Popularitas drama Korea (drakor) Love Scout yang sedang meroket kini ternodai oleh masa lalu sang sutradara, Ham Joon Ho. Nama sang sutradara kini tengah disorot warganet, setelah terungkap bahwa ia memiliki catatan kriminal yang mencoreng rekam jejaknya.

Hal ini dibenarkan oleh tim produksi Love Scout dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (13/1/2025). Mereka mengonfirmasi bahwa Ham Joon Ho memang terlibat dalam sebuah insiden pada awal tahun 2020. “Kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus karena berita ini menimbulkan kecemasan. Memang benar bahwa PD Ham Joon Ho menghadapi dakwaan terkait penyerangan dalam keadaan mabuk dan penghinaan,” ungkap tim produksi, dikutip dari Soompi pada Selasa (14/1/2025).

Pihak produksi mengungkapkan bahwa dalam kejadian tersebut, Ham Joon Ho melemparkan botol soju ke seorang pejalan kaki dan menyerang seseorang di kawasan Hannam-dong, Distrik Yongsan, Seoul. Selain itu, ia juga dilaporkan berteriak dan menghina petugas polisi di kantor polisi. “Setelah insiden itu, Ham Joon Ho meminta maaf dengan tulus kepada semua korban, dan setelah permintaan maaf diterima, ia menjalani konsekuensi hukum yang berlaku,” tambah mereka.

Refleksi Diri Selama Tiga Tahun

Tim produksi menjelaskan lebih lanjut, bahwa meskipun catatan kriminal tersebut tercatat dalam artikel lima tahun lalu, pelanggaran tersebut adalah pelanggaran ringan dan tidak terkait dengan kejadian di 2020. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Ham Joon Ho dicopot dari posisinya di perusahaan setelah insiden tersebut. Ia pun menjalani masa refleksi diri selama tiga tahun untuk memperbaiki dirinya sebelum kembali ke industri hiburan sebagai sutradara.

Setelah tiga tahun, Ham Joon Ho kembali ke dunia hiburan dengan menjadi sutradara dalam drakor Payback yang tayang pada 2023. Kini, ia kembali bekerja di Love Scout, sebuah drakor yang tengah mencuri perhatian penonton.

Love Scout Raih Rating Tertinggi

Drakor Love Scout sendiri terus menunjukkan popularitas yang tinggi dengan rating yang semakin meningkat setiap pekannya. Nielsen Korea mencatat bahwa episode yang tayang pada 11 Januari 2025 mencatatkan rating sebesar 11,3 persen, sebuah pencapaian yang menjadi yang tertinggi sepanjang penayangan.

Sinopsis Drakor Love Scout

Love Scout bercerita tentang Kang Ji Yoon (Han Ji Min), seorang CEO yang sukses dalam pekerjaannya namun kurang beruntung dalam urusan pribadi. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan Yoo Eun Ho (Lee Joon Hyuk), seorang sekretaris yang sangat handal dan memiliki sifat hangat. Eun Ho tidak hanya berbakat dalam pekerjaan kantor, tetapi juga mampu menjalani perannya sebagai ayah tunggal dengan bijaksana.

Meskipun kontroversi masa lalu Ham Joon Ho sempat mengganggu jalannya produksi, Love Scout tetap melaju dengan baik dan mencuri perhatian banyak penonton dengan alur cerita yang menarik.

Keluarga aktor Ibnu Jamil tengah berduka setelah ibunda tercinta, Tarwiyah, meninggal dunia pada Selasa (14/1/2025) sekitar pukul 18.30 WIB akibat komplikasi diabetes. Kepergian Tarwiyah tidak hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi Ibnu, tetapi juga bagi sang menantu, Ririn Ekawati, yang merasa sangat kehilangan sosok ibu yang begitu penyayang.

Meskipun tidak tinggal bersama almarhumah, Ririn mengungkapkan bahwa ia dan Ibnu Jamil selalu memantau kondisi Tarwiyah dari jauh. “Selama ini memang diurus oleh adiknya Ibnu, jadi kami selalu mendapatkan informasi tentang kondisi mama,” ujar Ririn usai pemakaman di kawasan Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Rabu (15/1/2025).

Bagi Ririn, diterima sebagai menantu oleh Tarwiyah adalah sebuah anugerah. Ia merasa sangat bersyukur atas hubungan yang dekat dan penuh kasih sayang yang terjalin antara dirinya dengan almarhumah. “Aku merasa berkah, rezekiku bukan hanya materi, tapi juga diterima dan disayangi mertua. Itu luar biasa banget,” kata Ririn dengan penuh emosi.

Ririn juga mengenang rasa kehangatan yang diberikan oleh Tarwiyah, terutama karena dirinya sudah kehilangan kedua orang tuanya. “Selama lima tahun ini, mama nggak pernah nyusahin. Bahkan saat sakit, mama selalu berusaha tidak merepotkan dan tetap membuat semua orang merasa senang,” tambah Ririn.

Mengenang momen-momen kecil yang penuh makna, Ririn teringat kebiasaan almarhumah yang selalu mengantar dirinya dan Ibnu hingga ke teras rumah sebelum berangkat kerja. “Dia selalu tersenyum dan bilang, ‘Doain mama terus ya.’ Itu yang selalu aku ingat,” kenang Ririn dengan mata yang berkaca-kaca.

Bagi Ririn, Tarwiyah bukan hanya seorang mertua, tetapi juga seorang ibu yang luar biasa. “Mama punya tempat yang sangat istimewa di hati aku, seperti orang tua aku sendiri,” ungkapnya.

Kepergian Tarwiyah meninggalkan kenangan manis yang akan terus dikenang oleh keluarga yang mencintainya. Ririn dan Ibnu Jamil merasa kehilangan besar, namun kenangan tentang kasih sayang dan kebaikan hati almarhumah akan terus hidup dalam ingatan mereka.

Pada 12 Januari 2025, dunia hiburan Indonesia diguncang oleh kasus pembunuhan aktor Sandy Permana. Kejadian tragis ini terjadi di kawasan Perumahan Cibarusa Jaya, dan setelah penyelidikan intensif, tersangka Nanang Gimbal akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Kompol Bambang Askar, Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, mengonfirmasi penangkapan tersebut. “Kami berhasil menangkap pelaku atas bantuan informasi dari masyarakat,” jelas Bambang dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (15/1). Nanang Gimbal, yang kini berstatus sebagai tersangka, ditangkap sekitar pukul 10.45 WIB di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Karawang.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 07.30 WIB, di Perumahan Cibarusa Jaya. Pihak kepolisian berhasil mengungkap bahwa pelaku, yang berinisial NI alias G, berusia 47 tahun, menggunakan sebuah pisau modifikasi sebagai senjata dalam aksi brutal tersebut. Barang bukti berupa pisau besi yang dimodifikasi ditemukan setelah penangkapan tersangka.

Selanjutnya, pada hari yang sama, tim penyidik menggelar pra-rekonstruksi untuk mencocokkan keterangan dari para saksi dengan versi yang diberikan oleh tersangka. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kronologi kejadian yang mengakibatkan meninggalnya Sandy Permana, aktor yang dikenal lewat sinetron Misteri Gunung Merapi 3 dan mantan calon legislatif dari Partai Hanura.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa penangkapan ini merupakan hasil dari kerja keras petugas gabungan, yang terdiri dari unit Reskrim Polsek Cibarusah, Polres Metro Bekasi Kabupaten, serta Unit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kasus ini telah menarik perhatian publik, mengingat Sandy Permana merupakan sosok yang dikenal luas di industri hiburan Tanah Air. Kepolisian kini melanjutkan penyidikan lebih lanjut, sementara para pihak yang terkait berharap bahwa kasus ini dapat segera terungkap sepenuhnya.