Pada tanggal 31 Desember 2024, media Israel mengakui bahwa kekuatan gerakan Houthi di Yaman tidak dapat diremehkan, sebuah pengakuan yang muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua pihak. Dalam laporan terbaru, media Zionis menyoroti bahwa serangan-serangan dari Houthi telah menunjukkan kemampuan militer yang signifikan dan strategi yang sulit diprediksi.
Media Israel, termasuk Maariv, menyatakan bahwa Houthi telah menjadi musuh yang tidak biasa dan berbahaya. Mereka mencatat bahwa serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata ini, termasuk peluncuran rudal ke wilayah Israel, menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar kelompok lokal tetapi memiliki kapasitas untuk mempengaruhi keamanan regional. Pengakuan ini mencerminkan perubahan dalam persepsi Israel terhadap Houthi sebagai ancaman serius.
Seiring dengan pengakuan tersebut, Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara ke posisi-posisi Houthi di Yaman, termasuk serangan terhadap bandara Sanaa dan pelabuhan Hodeidah. Serangan ini merupakan respons terhadap peluncuran rudal oleh Houthi yang mengincar wilayah Israel. Dalam beberapa insiden terakhir, serangan Houthi telah menyebabkan cedera di Tel Aviv, meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Pakar militer Israel memperingatkan bahwa ketegangan ini dapat memicu perang berkepanjangan di kawasan tersebut. Dengan meningkatnya kemampuan militer Houthi dan dukungan dari Iran, situasi di Yaman dapat berdampak langsung pada stabilitas di Timur Tengah. Hal ini menjadi perhatian tidak hanya bagi Israel tetapi juga bagi negara-negara tetangga yang khawatir akan eskalasi konflik.
Sementara itu, dukungan internasional untuk Houthi terus meningkat, terutama dari Iran yang menganggap mereka sebagai bagian dari “poros perlawanan” terhadap Israel. Pernyataan ini menambah kompleksitas situasi karena negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan sekutunya berusaha untuk menengahi konflik tetapi sering kali terhambat oleh dinamika lokal yang rumit.
Dengan pengakuan media Israel tentang kekuatan Houthi dan serangan-serangan yang terus berlanjut, jelas bahwa ketegangan antara kedua pihak masih jauh dari penyelesaian. Situasi ini menunjukkan bahwa Houthi telah menjadi aktor penting dalam geopolitik Timur Tengah yang harus diperhitungkan. Semua pihak kini berharap agar diplomasi dapat mengurangi ketegangan dan mencegah konflik lebih lanjut di kawasan yang sudah rentan ini.