Jakarta – E-sports semakin menjadi sorotan utama dalam industri hiburan global, namun masih ada anggapan bahwa profesi ini hanya melibatkan bermain game tanpa batasan. Alfandro Stefano Nathanael, Head of E-sports dari tim terkenal Bigetron, membongkar rahasia di balik kesuksesan atlet e-sports dalam acara “Berkampus Ria” yang digelar di Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida), Jakarta Barat.
Lebih dari Sekadar Bermain Game: Rutinitas Atlet E-Sports
Sebagian besar orang mungkin mengira bahwa pekerjaan sebagai atlet e-sports hanya melibatkan bermain game sepanjang waktu. Namun, Alfandro menegaskan bahwa kehidupan seorang atlet e-sports jauh dari gambaran tersebut. “Kami memiliki jadwal yang sangat terstruktur. Tidak ada permainan sembarangan dari pagi hingga malam,” ungkap Alfandro.
Olahraga Pagi dan Pemantauan Jam Tidur: Disiplin yang Tak Tergoyahkan
Setiap hari, anggota tim Bigetron diwajibkan untuk memulai hari mereka dengan sesi olahraga. Ini bukan hanya tentang menjaga kebugaran, tetapi juga tentang mempersiapkan tubuh untuk menghadapi tantangan fisik dan mental selama turnamen panjang seperti MPL. “Kami meyakini bahwa kesehatan fisik berpengaruh besar pada performa dalam game,” jelas Alfandro.
Selain olahraga, jam tidur menjadi fokus utama. Atlet e-sports menggunakan smartwatch untuk memantau kualitas dan durasi tidur mereka. “Jika seorang atlet kurang tidur, kami akan menanyakan apa yang mereka lakukan semalam. Tidur yang cukup adalah kunci untuk performa yang optimal,” tambahnya.
Disiplin Ketat: Mengatur Waktu dan Fokus
Di dunia e-sports, waktu bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Atlet memiliki jadwal yang ketat yang mengatur waktu latihan, istirahat, dan tidur. “Kami berusaha menjaga rutinitas yang sama seperti atlet di bidang olahraga tradisional. Disiplin adalah kunci untuk mencapai kesuksesan,” kata Alfandro.
Tantangan Ekonomi dan Peluang Karier
Salah satu tantangan yang dihadapi atlet e-sports adalah stigma terkait penghasilan mereka. Namun, Alfandro menjelaskan bahwa karier di e-sports menawarkan gaji yang kompetitif serta peluang tambahan sebagai brand ambassador. “Banyak orang tidak menyadari bahwa atlet e-sports bisa mendapatkan pendapatan yang cukup signifikan,” ungkapnya.
Berkampus Ria: Meningkatkan Pemahaman tentang E-Sports
Acara “Berkampus Ria” yang diselenggarakan oleh Tecno Indonesia dan KOMPAS.com bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang dunia e-sports. Selain kompetisi e-sports, acara ini juga menghadirkan talkshow yang menampilkan pembicara utama seperti Alfandro Stefano Nathanael, Anthoni Roderick dari Tecno Indonesia, dan Dimas Wahyu Pratama dari E-sport Student Association di Ukrida. Melalui acara ini, diharapkan masyarakat dapat melihat e-sports sebagai industri yang profesional dan penuh potensi.