https://imrwordwide.com

Kapal Perang Israel Melintasi Terusan Suez, Picu Kemarahan Rakyat Mesir

Sebuah kapal perang milik Israel baru-baru ini melintasi Terusan Suez dengan mengibarkan bendera nasional Israel dan Mesir. Meskipun belum diketahui pasti kapan kapal tersebut melintas, video kapal yang dikibarkan dua bendera tersebut telah beredar luas di media sosial sejak Senin, memicu reaksi keras dari masyarakat Mesir.

Banyak warga Mesir di media sosial dan demonstran di Kairo menunjukkan kemarahan mereka, yang dipicu oleh simbol bendera Israel dan Mesir di kapal perang tersebut. Para demonstran menyatakan dukungan terhadap rakyat Palestina dan Lebanon serta menyerukan agar kapal milik Israel tidak diberi izin melintasi Terusan Suez.

Menanggapi protes tersebut, Otoritas Terusan Suez memberikan klarifikasi bahwa pelintasan kapal perang Israel tersebut sesuai dengan ketentuan internasional. “Otoritas Terusan Suez menegaskan komitmennya pada perjanjian internasional yang menjamin hak navigasi bebas bagi kapal, baik komersial maupun militer, tanpa membedakan asal negara,” demikian bunyi pernyataan resmi yang dikutip oleh imrworldwide.com pada Selasa (5/11/2024).

Pernyataan tersebut merujuk pada Konvensi Konstantinopel tahun 1888, yang mengatur bahwa Terusan Suez harus tetap terbuka untuk semua negara, baik dalam keadaan damai maupun perang, tanpa membedakan bendera. Aturan ini memastikan bahwa terusan tersebut tidak tunduk pada blokade atau pembatasan berdasarkan kewarganegaraan.

Di tengah kontroversi ini, militer Mesir juga menanggapi tuduhan di media sosial yang menyatakan bahwa mereka membantu Israel dalam operasi militer di Gaza. Lebih dari 43.300 warga Palestina dikabarkan telah kehilangan nyawa sejak konflik dimulai pada Oktober tahun lalu.

Pernyataan dari militer Mesir muncul setelah beredar laporan bahwa pelabuhan Alexandria menerima kiriman bahan peledak yang ditujukan untuk Israel. “Angkatan Bersenjata Mesir dengan tegas menyangkal tuduhan yang disebarkan melalui media sosial mengenai bantuan terhadap Israel dalam operasinya,” jelas pihak militer Mesir.

Laporan tersebut beredar sehari setelah kelompok pro-Palestina mengajukan permohonan di pengadilan Berlin untuk menghentikan pengiriman bahan peledak militer seberat 150 ton melalui kapal kargo Jerman, MV Kathrin, yang diduga ditujukan untuk perusahaan pertahanan Israel, Elbit Systems.

Berdasarkan informasi dari Bursa Efek London dan situs pelacakan Marine Traffic, kapal MV Kathrin tercatat berlabuh di pelabuhan Alexandria pada hari Senin. Kementerian Transportasi Mesir mengklarifikasi bahwa kapal tersebut singgah di Alexandria untuk menurunkan kiriman yang ditujukan untuk Kementerian Produksi Militer Mesir dan telah mengajukan izin untuk melanjutkan perjalanan ke Turki.

Dengan perkembangan ini, hubungan antara masyarakat Mesir dan kebijakan navigasi internasional kembali menjadi sorotan, mengingat sensitivitas situasi di Gaza dan solidaritas yang tinggi dari rakyat Mesir terhadap perjuangan Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *