China meluncurkan inovasi baru dalam industri pertanian dengan menghadirkan robot penyadap karet mobile, sebagai solusi atas kelangkaan tenaga kerja yang terus melanda sektor karet alam. Robot ini dikembangkan melalui kolaborasi antara Akademi Ilmu Pertanian Tropis China (CATAS) dan perusahaan teknologi Automotive Walking Technology yang berbasis di Beijing. Rencananya, uji coba akan dilakukan di sejumlah perkebunan karet di Provinsi Hainan pada April mendatang, bersamaan dengan musim penyadapan karet.
Dalam demonstrasi yang diperlihatkan, robot ini mampu mendekati pohon karet dengan presisi tinggi, lalu merentangkan lengan robotiknya untuk membuat sayatan halus pada batang pohon. Tak lama setelahnya, getah karet mulai mengalir secara stabil dari sayatan yang dibuat. Robot ini dirancang untuk mengatasi menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor karet akibat kondisi kerja yang berat, jam kerja malam, serta risiko kesehatan yang tinggi. Dengan dilengkapi sistem navigasi berbasis kecerdasan buatan (AI), robot ini dapat beradaptasi dengan medan yang kompleks dan melakukan penyadapan dengan akurasi tinggi.
Keunggulan lain dari robot ini adalah kemampuannya dalam memanen getah karet dari 100 hingga 120 pohon per jam, didukung oleh baterai litium yang memungkinkan pengoperasian lebih dari delapan jam secara terus-menerus. Proses penggantian baterainya pun hanya memakan waktu 20 detik, sehingga memastikan alur kerja tetap optimal di perkebunan besar. Biaya produksi robot ini diperkirakan akan turun hingga di bawah 100.000 yuan setelah memasuki tahap produksi massal, dengan estimasi balik modal dalam waktu sekitar 18 bulan untuk lahan seluas 3,33 hektare.
Inovasi ini telah menarik perhatian sejumlah perusahaan ban global dan produsen karet di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia dan Thailand. Tim pengembang juga terus menyempurnakan teknologi ini, dengan rencana integrasi sistem pemantauan berbasis ponsel pintar agar pengguna dapat mengawasi kondisi perkebunan secara real-time serta memanfaatkan big data untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan.