Beijing mengalami penurunan suhu yang drastis pada Sabtu (15/3), disertai turunnya hujan salju di beberapa wilayah. Sebagai langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem ini, pemerintah setempat memutuskan untuk memperpanjang masa penggunaan pemanas selama dua hari tambahan hingga Senin (17/3). Keputusan ini diambil untuk memastikan kenyamanan serta keselamatan warga di tengah suhu yang semakin dingin.

Menurut Zhao Wei, kepala prakirawan cuaca dari Observatorium Meteorologi Beijing, penurunan suhu ini terjadi akibat pergerakan front dingin yang menyebabkan hujan berubah menjadi salju. Daerah pegunungan di bagian barat dan utara mengalami salju dengan intensitas sedang hingga lebat, sementara wilayah dataran rendah menghadapi hujan yang kemudian bertransisi menjadi hujan es atau salju sejak Jumat (14/3) hingga Sabtu. Zhao menambahkan bahwa suhu di Beijing pada Sabtu diperkirakan berkisar antara 6 derajat Celsius pada siang hari dan turun hingga minus 2 derajat Celsius di malam hari, yang berarti terjadi penurunan sekitar 5 derajat Celsius dibandingkan hari sebelumnya.

Hingga Sabtu siang, beberapa distrik di utara Beijing, seperti Huairou, Yanqing, dan Miyun, telah mengeluarkan peringatan kuning terhadap potensi jalan licin akibat hujan salju. Dengan adanya kondisi ini, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat berkendara atau beraktivitas di luar ruangan. China sendiri memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna, di mana merah menunjukkan tingkat bahaya tertinggi, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru sebagai yang terendah.